Argumen Gubernur Bali soal Minuman Keras Menyehatkan
- VIVA.co.id/ Bobby Andalan
VIVA.co.id – Gubernur Bali, I Made Mangku Pastika, menyatakan tengah memikirkan upaya perlindungan industri rumah tangga pembuatan minuman keras.
Pasalnya, kearifan lokal ini sudah dimulai sejak ratusan tahun lalu, dan mahfum di masyarakat Bali. Dia mengatakan, minuman keras juga membawa manfaat jika dikonsumsi secara proporsional.
"Perlindungan home industri itu termasuk di dalamnya. Kami di Bali ini sejak ratusan tahun yang lalu kami memproduksi itu," kata Made Mangku Pastika di Bali, Rabu, 24 Februari 2016.
Minuman keras jenis tertentu, kata dia, memang diperlukan. Apalagi diminum di daerah yang tepat, selain digunakan dalam ritual upacara. Namun Mangku Pastika mengingatkan bahwa minuman keras tak seharusnya dioplos dan tidak diminum berlebihan hingga mabuk.
"Tapi, kalau lebih dari itu bisa memabukkan. Mabuk itu salah satu yang tidak boleh," katanya.
Hal tersebut disampaikan Mangku Pastika menyusul adanya rencana aturan pembatasan minuman keras, termasuk peredaran dan penjualannya. DPR sendiri menargetkan akan mengesahkan RUU Larangan Minuman Beralkohol (Minol) dalam tahun ini.
Dia menjelaskan salah satu jenis minuman yang menjadi kultur adalah arak brem. Minuman itu bisa menyehatkan, asalkan diminum secukupnya dan pada waktu-waktu tertentu.
"Justru itu mesti diatur supaya ada standarnya. Berapa persen sebenarnya alkohol yang dibenarkan. Kalau dia sudah dipakai api terus nyala, maka tidak boleh diminum gitu loh. Misalnya begitu. Jadi, kadar alkohol itu harus diatur, berapa standarnya," kata Mangku Pastika soal aturan mengenai peredaran minuman keras mengandung alkohol tersebut. (ase)