Kedua Kali Jadi Dirut, Fachmi Idris Fokus Tiga Isu BPJS
- Antara/ Fanny Octavianus
VIVA.co.id – Fachmi Idris kembali dipercaya menjabat posisi direktur utama (dirut) Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan pada periode kedua. Dia mengatakan akan melanjutkan tugasnya mengkoordinasi para direktur sehingga bisa menyamakan visi dan misi bersama. Â
"Ada tiga isu, (pertama) pemantapan pelayanan karena era transisi sudah selesai. Tingkat kepuasan itu indikator 75 persen peserta puas. Kami sudah capai 79 persen. Ditargetkan 2019 itu 85 persen puas, kalau lebih itu bagus," jelas Fachmi Idris setelah dilantik Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, Selasa 23 Februari 2016.
Sebelumnya Fachmi juga dipilih menjadi direktur utama BPJS oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Isu kedua kata dia adalah mengusahakan financial system ability di BPJS sehingga secara finansial badan itu bisa berkesinambungan,
Isu ketiga adalah optimalisasi revolusi mental yang menjadi program besar pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla.
"Gimana juga kultur organisasi ini harus dilandasi revolusi mental, etos kerja bagus, integritas dan dilandasi gotong royong," jelasnya.
Sementara untuk penanganan masyarakat miskin, Fachmi memaparkan tahun 2016 pemerintah mengalokasikan 92 juta peserta baru. Artinya, pemerintah bisa menjangkau masyarakat makin luas dalam program jaminan sosial ini.
"Artinya bisa peserta lama tapi tambahan baru. Kalau dulu 86,4 juta, komitmen pemerintah luar biasa hampir tambah 6 juta dan meng-cover mereka yang near poor," kata Fachmi.
BPJS saat ini juga tengah menunggu data sekitar 400 ribu bayi yang baru lahir di keluarga miskin. Data akan diterima dari Kementerian Kesehatan dan Kementerian Sosial. "Tambahan peserta baru itu akan kami terbitkan identitas dan bisa dimanfaatkan saat sakit," katanya.
Â