Luhut Apresiasi Penangkapan Enam Terduga Teroris, Tapi..
- VIVA.co.id/Ikhwan Yanuar
VIVA.co.id - Menteri Koordinator Politik Hukum dan Kemanan, Luhut Binsar Pandjaitan mengapresiasi kinerja Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri yang bergerak cepat menangkap enam orang terduga teroris di Malang.
Menurutnya, terduga teroris tersebut berpotensi untuk melakukan hal yang sama seperti kasus teror bom Sarinah. "Saya kira bagus tuh, polisi makin kita apresiasi. Data-data dari yang didapat bisa langsung bergerak, dapat menangkap enam orang itu, ada alat bukti tambahan, bahwa mereka dapat melakukan seperti yang di Thamrin" ujar Luhut usai menghadiri Rakernas Kementerian Hukum dan HAM di Jakarta, Senin, 22 Februari 2016.
Meskipun begitu, Luhut masih enggan membeberkan lebih jauh terkait kelompok tersebut. Dia juga belum bisa memastikan apakah kelompok itu terkait dengan jaringan ISIS. "Ada sesuatu yang belum bisa saya cerita," ujarnya menambahkan.
Polisi menyebutkan, enam terduga teroris yang ditangkap di Malang, Jawa Timur, adalah bagian dari jaringan bom Thamrin, Jakarta. "Mereka punya peran masing-masing, tapi nanti lengkapnya di Mabes Polri. Mereka bagian dari jaringan bom Thamrin," kata Kapolres Malang Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Yudho Nugroho, Minggu, 21 Februari 2016.
Enam orang tersebut ditangkap di Jalan Raya Kedawung di Desa Ngijo, Karangploso Kabupaten Malang, Jawa Timur, Jumat, 19 Februari 2016. Polisi lantas menggeledah kediaman empat terduga teroris itu di Malang.
Dari empat tempat tersebut, polisi menyita sejumlah barang bukti. Di antaranya senapan angin yang sudah dimodifikasi, badik, buku-buku tentang radikalisme, telepon seluler, laptop, kaus, celana, daftar nama mujahid, parafin, hingga sejumlah bahan yang diduga untuk bahan peledak. "Kemungkinan bahan peledak ada, nanti lengkapnya akan dirilis di Mabes Polri," katanya.
Polisi enggan menyebutkan fungsi dugaan bahan peledak tersebut, termasuk apakah ada rencana peledakan dalam waktu dekat di Malang atau tempat lain.
Selain bahan peledak, polisi juga menyita puluhan kendaraan bermotor diduga hasil curian dari enam orang itu. Diduga, kendaraan curian dijadikan sebagai modal untuk membiayai kegiatan mereka. "Bisa jadi seperti itu," terang Kapolres Malang.
(mus)