Ketua Pecahan Kelompok Din Minimi Ditembak Mati
- ANTARA/Rahmad
VIVA.co.id - Pimpinan kelompok bersenjata di Aceh, Maimun alias Abu Rimba, ditembak mati polisi di Desa Lhok Guci, Kecamatan Pasie Raya, Aceh Jaya, Sabtu pagi, 20 Febuari 2016. Dalam baku tembak ini, anak buah Abu Rimba, Doyok, juga ditembak mati polisi. Sejumlah barang bukti senjata api juga ikut disita.
Menurut Kapolres Aceh Jaya, AKBP Riza Yulianto, petugas menemukan satu pucuk senjata AK 47, senapan angin modifikasi, satu replika senjata revolver, 26 butir peluru AK 47, lima butir selongsong peluru AK 47, empat telepon genggam, empat batre, satu powerbank, borgol, stempel, uang tunai Rp705 ribu dan sejumlah sembako.
Ditambahkan Riza Yulianto, kotak senjata yang menewaskan Abu Rimba dan Doyok terjadi sekitar pukul 05.30 WIB. Sampai saat ini Riza Yulianto mengaku, belum bisa memberikan keterangan lebih banyak terkait kematian Maimun alias Abu Rimba dan Doyok.
"Ditemukan senjata AK rakitan, ini sudah diamankan di Polres Aceh Jaya," kata Riza Yulianto kepada VIVA.co.id, Sabtu 20 Febuari 2016.
Sebelumnya, Kapolda Aceh, Inspektur Jenderal Polisi Husein Hamidi, memastikan jumlah kelompok bersenjata di Aceh terus berkurang, seiring dengan tewasnya kelompok kriminal bersenjata Maimun alias Abu Rimba di Kabupaten Aceh Jaya dan penyerahan diri pimpinan kelompok bersenjata api di Aceh Timur, Bahrum alias Raja Rimba (26 tahun) pada 16 Februari 2016 lalu.
Husein menyebut, perburuan kelompok Abu Rimba di bawah pimpinan Maimun merupakan perburuan terakhir Kepolisian terhadap kelompok bersenjata di Aceh. Abu Rimba disinyalir merupakan pecahan kelompok bersenjata pimpinan Nurdin Ismail alias Din Minimi yang lebih dulu menyerahkan diri.
"Mereka ini (Abu Rimba) baru muncul sejak dua bulan terakhir," ujar Husein Hamidi.
Dari sejumlah tindak kriminal bersenjata, Kepolisian mencatat aksi tersebut dilakukan oleh empat kelompok, masing-masing Kelompok Raja Rimba Satu, Kelompok Raja Rimba Dua, Kelompok Gambit serta Kelompok Din Minimi.
Selain kasus pembunuhan, keempat kelompok tersebut diduga bertanggungjawab atas sejumlah aksi kekerasan bersenjata, seperti penculikan, pemerasan dan pembakaran di wilayah.
"Motifnya empat kelompok itu sebagian besar karena ekonomi," ujar Husein.
Â
Aksi perburuan terhadap kelompok kriminal bersenjata terus dilakukan jajaran Kepolisian Daerah Aceh. Gencarnya perburuan membuat sejumlah pentolan dan anggota kelompok kriminal bersenjata menyerah kepada Kepolisian.
Sebelumnya, ada Nasrul alias Kleung, pentolan Kelompok Raja Rimba Bahrum alias Raja Rimba dan Samsul alias Taeun menyerahkan diri ke Polisi pada Selasa, 16 Februari 2016 lalu.
Sedangkan dalam perburuan Kelompok Abu Rimba Polres Aceh Jaya berhasil menembak mati Maimun alias Abu Rimba Doyok. Hingga kini, perburuan masih dilakukan Kepolsian Daerah Aceh untuk menangkap sisa-sisa anggota kelompok bersenjata di Aceh.
Kapolda mengimbau para pelaku agar menyerahkan diri dan menjamin akan mendapatkan keringanan hukuman. (one)