Densus 88 Tangkap Lima Terduga Teroris di Malang
- VIVA/Dyah Pitaloka
VIVA.co.id - Operasi Detasemen Khusus anti teror Detasemen 88 terus berlanjut di Malang. Jumlah orang yang diduga terkait dengan jaringan teroris berkembang menjadi lima orang. Penangkapan ini merupakan pengungkapan kasus terorisme di Jakarta, Jawa Barat dan Jawa Tengah.
"Memang benar, ada 5 orang ditangkap Densus 88. Ini pengembangan penangkapan sebelumnya, kata Kapolres Malang, AKBP Yudho Nugroho Sabtu, 20 Februari 2016.
Dari informasi yang didapat, lima terduga teroris tersebut di antaranya, Achmad Ridho Wijaya, warga Perum Griya Permata Alam blok JM-07 RT. 007 RW 011 Desa Ngijo Kabupaten Malang.
Rudi Hadianto, warga Perum Permata Regency I blok SA- 11 A. Romli, warga Dau Kabupaten Malang. Badrodin, warga Jalan Kamboja no. 43 Perumahan Green Hills Desa Ngijo Kabupaten Malang. Meskipun belum ada informasi resmi tentang identitas lima terduga teroris tersebut.
"Seluruh pelaku ditangkap pada Jumat kemarin secara bersamaan dan di tempat berbeda. Terkait identitasnya nanti akan dijelaskan langsung oleh Mabes Polri, " kata Yudho.
Petugas sendiri telah menggeledah rumah Badrodin dan rumah Ridho Wijaya. "Hari ini ada 4 rumah yang kami geledah, apa saja yang kami temukan nanti disampaikan Mabes Polri," ujar Yudho.
Sebelumnya diberitakan, Densus 88 Antiteror menangkap sejumlah terduga teroris di Jalan Raya Ngijo Kabupaten Malang. Warga di sekitar lokasi kejadian mengaku mendengar ada 3 kali suara tembakan ke udara.
Saat ini aparat sedang menggeledah rumah Rudi Hadianto, warga Perum Permata Regency I blok SA- 11 A. Di rumah Ridho, Densus berhasil menyita sejumlah barang bukti diantaranya sepucuk senapan laras panjang disertai teropong, laptop, berbagai buku jihad dan alat elektronik.
Kepala Desa Ngijo, Mahdi Maulana mengatakan Ridho sudah diamati dua tahun terakhir. Menurutnya, gerak gerak Ridho terlihat mencurigakan hingga mengajukan pensiun dini dari tempatnya bekerja sebelumnya.
"Sudah lama dipantau, sekitar dua tahun terakhir. Kami hanya mengamati sesuai dengan ciri-ciri," kata Mahdi Sabtu, 20 Februari 2016.
Dalam peristiwa penggeledahan, Mahdi selalu mendampingi tim Densus 88. Menurutnya, beberapa barang bukti tersebut ditemukan di dalam kamar. Di dalam rumah itu, kata Mahdi, ditinggali istri dan anak Ridho. Ridho sendiri merupakan bekas PNS Dishub Malang dan sejak satu bulan ini mengajukan pensiun dini.
(ase)