Gubernur Jatim Minta Pengaku Nabi Isa Diperiksa Kejiwaannya
- Tudji Martudji/VIVA.co.id
VIVA.co.id – Gubernur Jawa Timur Soekarwo meminta masalah pengakuan Jari (44), warga Jombang, Jawa Timur, sebagai penerus Nabi Isa tidak dibesar-besarkan
"Ndak usah ditanggapi, atau dibesar-besarkan, yang harus diurus itu soal kejiwaan dan kesehatannya," ujar Soekarwo di Kantor Pemerintahan Provinsi Jawa Timur, Surabaya, Jumat 19 Februari 2016.
Soekarwo meminta, agar Jari diperiksa kesehatan dan kejiwaannya. Selain itu, berharap masyarakat tidak mudah mempercayai orang yang mengaku sebagai nabi, atau membawa pemahaman agama baru.
"Bisa saja tubuhnya sehat, tetapi kejiwaan dan psikologinya harus diperiksa," tambahnya.
Sementara itu, terkait pernyataan Jari, Kepolisian di Jombang dan Pemerintah Kabupaten Jombang, Forum Pimpinan Daerah (Forpimda) menggelar rapat koordinasi dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Timur.
Saat dihubungi, Kapolres Jombang, AKPB Sudjarwoko menjelaskan, rapat koordinasi ini digelar untuk membahas persoalan Jari, dan memutuskan penyimpangannya.
Melalui rapat koordinasi ini, diharapkan penyimpangan ajaran agama yang dilakukan Jari bisa disimpulkan. Hal ini diperlukan, agar masalah ini juga bisa dibawa ke proses hukum.
"Kami masih menunggu hasil keputasan dari rapat koordinasi," jelas Sudjarwoko.
Sebelumnya diberitakan, Jari, warga Dusun Gempol, Desa Karangpakis, Kecamatan Kabuh, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, mengaku sebagai penerus Nabi Isa. Ia mengaku mendapatkan wahyu dari pada 2005. (asp)