Jenzah Terduga Teroris NTB Diautopsi
- VIVA.co.id/ Kusnandar
VIVA.co.id – Jenazah terduga teroris yang tewas saat penyergapan Detasemen Khusus 88 Antiteror (Densus 88) di Bima, dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda NTB untuk diautopsi.
Terduga teroris yang tewas berinisial F tersebut diangkut dengan mobil Nissan Grand Livina dan satu mobil pendamping. Kedua mobil bernomor polisi EA 1818 FY dan EA 1719 A.
Sekitar pukul 11.27 WITA, Selasa, 16 Februari 2016, kantong jenazah tampak dikeluarkan dari mobil Livina dan dipindahkan menuju ruang autopsi. Proses autopsi akan melibatkan 5 orang dokter forensik di RS Bhayangkara.
Proses autopsi jenazah F dilakukan dengan penjagaan ketat oleh Densus 88 dan Kepolisian setempat. Sejumlah personel menggunakan senjata lengkap berada di kawasan rumah sakit. Jenazah tersebut diberangkatkan dari Rumah Sakit Kota Bima pada Senin malam pukul 23.10 WITA.
Kedatangan Densus membawa jenazah F diterima Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Polda NTB, Kompol Muhammad Zakir yang terlihat memberikan arahan kepada para anggota agar memaksimalkan pengamanan dan proses autopsi.
Hingga saat ini proses autopsi masih berlangsung.
Sebelumnya, Densus 88 dan Kepolisian Resor Kota Bima menembak mati satu terduga teroris dan menangkap dua terduga teroris lainnya di Kelurahan Penatoi, Kecamatan Mpunda, Kota Bima pada Senin pagi, 15 Februari 2016. Penggeledahan juga dilakukan di rumah berlantai 2 di RT05/RW01 tersebut. Terduga teroris yang ditangkap diduga terlibat dengan Daulat Islamiyah (ISIS) dan jaringan teroris Santoso di Poso, Sulawesi Selatan.
(mus)