LGBT Bukan Sepakbola, Tak Perlu Banyak Dikomentari
- REUTERS/Thomas Peter
VIVA.co.id – Komisi VIII yang membidangi masalah agama dan sosial berharap, pemerintah melakukan tindakan konkret dalam menangani isu Lesbian, Biseksual, Gay dan Transgender (LBGT) di Indonesia. Langkah konkret dinilai perlu untuk mencegah adanya polemik berkepanjangan mengenai isu ini.
"Saya sudah membaca lagi komentar menteri-menteri di media. Ada Menristek Dikti, Menag, Menpora, Mendikbud, Menkominfo, Menko Polhukam, Menpan RB, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, bahkan juga Wapres JK. Nadanya hampir sama, mereka menyadari bahwa perilaku LBGT bisa merusak tatanan kehidupan sosial, moral dan agama," kata Ketua Komisi VIII, Saleh Daulay dalam keterangan tertulisnya, Senin, 15 Februari 2016.
Menurut dia, jika aktivitas LGBT dianggap menyimpang dan membahayakan, semestinya pemerintah bisa merumuskan kebijakan soal tersebut. Pemerintah diminta tidak berhenti pada sekadar wacana. Apalagi wacana hanya akan memperpanjang polemik yang menambah keresahan masyarakat.
"LGBT ini kan bukan sepak bola. Tidak perlu dikomentari, yang ditunggu adalah aksi menanggulangi penyebarannya," ujarnya menambahkan.
Saleh juga mengkritik sikap pemerintah yang terlihat lebih sigap dan proaktif dalam menangani isu-isu keagamaan yang dianggap menyimpang, seperti Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar). Padahal penyebaran gaya hidup LGBT dinilai tak kalah berbahaya.
"Anehnya sampai saat ini pemerintah masih belum melakukan tindakan apapun," kata politikus Partai Amanat Nasional (PAN) ini.
(mus)