Strategi Baru Atasi Teroris: Libatkan Kopassus, Denjaka

Simulasi serangan teroris di Polsek Tanah Abang.
Sumber :
  • Foe Peace - VIVA.co.id

VIVA.co.id - Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Luhut Binsar Pandjaitan menerangkan, Indonesia akan menerapkan strategi baru dalam menangani masalah terorisme di Indonesia.

Berapi-api! Firdaus Oiwobo Desak Polrestabes Surabaya Bebaskan Ivan Sugianto
 
Strategi baru itu dibuat, setelah mengevaluasi peristiwa serangan teror di kawasan MH Thamrin, Jakarta Pusat pada 14 Januari 2016 lalu.
Densus Beberkan Peran 8 Tersangka Teroris Kelompok NII yang Ditangkap di Beberapa Wilayah Indonesia
 
Menurut Luhut, untuk menghadapi teroris, ke depannya aparat keamanan akan mengerahkan strategi berlapis, sehingga di lapangan tidak hanya Polisi, tapi juga melibatkan TNI. Hal ini untuk mengantisipasi peristiwa seperti di Thamrin.
Organisasi Pers Sebut Sebagian Besar Jurnalis Dibunuh secara Sengaja oleh Israel di Gaza
 
"Strategi kita berlapis untuk menghadapi insiden seperti kemarin. Polisi, Kopassus (Komando Pasukan Khusus), Denjaka (Detasemen Jala Mangkara). Kalau ada apa-apa langsung kita serbu," kata Luhut di kantor Kemenpolhukam, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Jumat 12 Februari 2016.
 
Luhut menegaskan, dia tidak ingin peristiwa bom Paris, Perancis dan Mumbai, India terjadi di Indonesia. Untuk itu, aparat akan langsung melakukan tindakan sebelum ada jatuh korban.
 
"Kita tunggu, ada korban, kalau tidak ditunggu, juga ada korban. Jadi tidak di-cover dulu oleh media, tapi di-cover aparat kemananan. Kalau di-cover media kayak sinetron," ungkap Luhut.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya