Korban Miras Oplosan Alami Pendarahan Lambung
- Diki Hidayat (Garut)
VIVA.co.id - Semenjak korban minuman keras (miras) oplosan hasil racikan Sasongka dan istrinya berjatuhan, mulai Kamis 4 Februari 2016 yang lalu hingga Selasa 9 Februari 2016, RSUP Dr Sardjito Yogyakarta setidaknya telah merawat 18 pasien korban miras oplosan.
Dari jumlah tersebut, empat korban meninggal dunia, setelah mendapatkan perawatan.
"Yang meninggal ada empat pasien, dan kita menerima dua jenasah yang dikirim untuk pemeriksaan forensik,"kata Kepala Humas RSUP Dr Sardjito, Trisno Heru Nuroho.
Menurutnya, saat ini pihaknya masih merawat lima pasien korban miras oplosan, yang semuanya merupakan mahasiswa dari Papua. "Empat pasien kondisi sudah membaik, namun satu pasien masih kritis," ungkapnya.
Dokter Spesialis Penyakit Dalam RSUP Dr Sardjito, dr Faisal Hariono, mengatakan, satu pasien yang kritis tersebut mengalami pendarahan pada lambung, dan terjadi gangguan penglihatan.
"Butuh pemantauan ekstra kepada satu pasien yang kritis tersebut," katanya.
Menurutnya pendarahan lambung tersebut karena komplikasi yang diderita pasien, karena saat dibawa ke rumah sakit dalam keadaan sudah parah.
"Ada keterlambatan saat dibawa ke rumah sakit, metanol sudah terurai," ujarnya.