Abu Royan Mengaku Punya Bisnis Tiket dan Pertambangan
- VIVA.co.id/ Foe Peace Simbolon
VIVA.co.id – Abi Sambasi selaku kuasa hukum Helmi Muhammad Alamudi alis Abu Royan mengatakan kliennya tidak mendanai para simpatisan Daulat Islamiyah (IS) atau ISIS untuk berangkat ke Suriah. Dijelaskannya, Abu Royan hanya menjalankan bisnis tiket dan lalu memperoleh bonus tiket gratis ke Suriah dari agen perjalanan.
"Karena dari beberapa pembelian tiket itu mendapat bonus dari travelnya. Sehingga Pak Helmi ikut," kata Abi Sambasi di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Barat (Jakbar), Jakarta, Selasa 9 Februari 2016.
Hari ini, Majelis Hakim PN Jakbar memvonis Helmi Muhammad Alamudi alis Abu Royan penjara 3 tahun enam bulan dan denda Rp100 juta subsidair 3 bulan kurungan. Dia divonis karena terbukti mendanai kepergian 37 orang pendukung ISIS ke Suriah. Selain itu, Abu Royan juga diketahui saling mengenal dengan Abu Jandal, salah satu petinggi ISIS asal Indonesia.
Abi membenarkan bahwa kliennya mengenal Abu Jandal. Dia mengenalnya sejak tahun 2012 yang mana Abu Jandal memang ditampung di pesantren milik Abu Royan untuk mengajarkan bahasa Arab dan agama Islam.
"Pak Helmi ini kan punya pesantren, dia cuma donatur. Nah Abu datang ke sana ke pesantren, karena punya potensi mengajar anak-anak bahasa Arab dan ilmu agama maka ditampung di pesantren itu untuk mengajar,"
Dari perkenalan itu lanjut Abi, Helmi didakwa ikut mendanai aksi Abu Jandal bagi pengiriman 39 (Warga Negara Indonesia) WNI ke Suriah. Padahal kliennya menurut dia memang seorang mempunyai usaha tiket sehingga Helmi jarang berada di pesantren. Helmi atau Abu Royan itu juga memiliki usaha pertambangan.
"Tapi Pak Helmi karena hanya donatur, dia jarang pulang (ke pesantren) dia lebih banyak di tambang," katanya.
Abipun menepis fakta di persidangan yang mengatakan bahwa kliennya mendoktrin ke-39 WNI yang membeli tiket ke Suriah di kliennya itu sebelum berangkat ke negara yang sedang berkonflik itu.
"Enggak ada itu. Enggak ada. Mereka datang untuk beli tiket dengan harga murah karena dia (Helmi) berpengalaman mengurus perjalanan ke luar negeri. Tapi harus melalui tempat ini tempat ini. Ya pemufakatan jahat terorisme itu tidak ada," tutupnya.