Menteri LHK Minta Amdal Kereta Cepat Tak Diragukan
- Fikri Halim / VIVA.co.id
VIVA.co.id – Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya meyakinkan bahwa proses analisis mengenai dampak lingkungan (amdal) untuk proyek kereta cepat Jakarta-Bandung, tidak perlu diragukan.
Â
"Itu semua sudah dirangkum dalam dokumen amdal. Tidak ada yang perlu diragukan terhadap proses amdal yang sudah dilakukan," ujar Siti di kantor Kepala Staf Presiden, Jakarta, Selasa 9 Februari 2016.
Dia menjelaskan, dokumen amdal terdiri dari tiga bagian, yaitu kerangka acuan, amdal terkait gempa, dan sejenisnya. Lalu, amdal rencana pengelolaan dan pemantauan. Untuk proyek kereta cepat ini, amdal pertama kali dikonsultasikan dengan Kementerian Perhubungan.
"Dikonsultasikan pertama pada Oktober 2015, tetapi dokumen formalnya masuk 4 November 2015," kata Siti.
Sementara itu, pihak pemrakarsa, yaitu PT Kereta Cepat Indonesia Cina (KCIC) juga sudah melakukan sosialisasi ke sejumlah surat kabar pada 12 Desember 2015.
Tak hanya sosialisasi, ia memastikan, KCIC juga telah melakukan konsultasi publik di sejumlah daerah sebelum dilakukan persiapan rapat tim teknis oleh sekretariat Komisi Amdal.
"Dilakukan rapat teknis untuk membahas kerangka acuan amdal. Jadi, kami bahas dulu seluruhnya, persoalan-persoalannya dan dampaknya seperti apa. Catatannya diberikan, perbaikannya diberikan sehari kemudian. Lalu, dilakukan pembahasan yang lengkap pada 18 Januari 2016," lanjutnya.
Kemudian, menurut Siti, pada 18 Januari 2016 ini banyak masukan yang mereka terima terkait amdal. Sebab itu, dilakukan rapat penyempurnaan pada 19 Januari, sehari setelahnya dan pada 20 Januari 2016, keputusan kelayakan lingkungan dan izin lingkungan dikeluarkan.
"Kalau di amdal itu dua keputusannya. Kami sadari. betapa banyak catatan publik. Dengan izinnya sudah dikeluarkan, kami masih kasih tugas pada pemrakarsa untuk melengkapi data sampel, data fisik lapangan. Sebetulnya sudah ada analisisnya, tapi karena dikritisi begitu banyak, kami minta dia cek lagi, studi lagi," Â
Tak hanya itu, tugas lain yang harus dilakukan KCIC adalah melakukan sosialisasi kembali melalui media dan dialog dalam forum komunikasi dengan masyarakat.
Kereta cepat Jakarta-Bandung dibangun dengan jarak 150 kilometer oleh China Railway Engineering Corporation. Dana yang dihabiskan untuk pembangunannya sekitar $US5,5 miliar dan ditargetkan rampung pada 2018. (asp)