Daftar Kelam Polisi-polisi Bunuh Diri dengan Tembak Kepala
- Pixabay
VIVA.co.id - Dalam beberapa tahun ini Kepolisian Republik Indonesia kerap mendapatkan kabar mengejutkan mengenai masalah para personilnya. Beberapa anggota kepolisian bunuh diri dengan berbagai cara, termasuk nekat menembak kepala sendiri.
Berita kematian Iptu Muhammad Syahir Perdana Lubis, Kepala Unit Reserse Mobile Polresta Bandar Lampung, Jumat 5 Februari 2016 lalu, seakan melengkapi daftar panjang catatan kelam polisi yang melakukan aksi bunuh diri.
Latar belakang dari aksi nekat ini juga sangat beragam. Mulai dari tekanan pekerjaan, penyakit hingga kisah asmara. Puluhan polisi telah meregang nyawa di tangannya sendiri dengan berbagai cara.
Menurut data dari Indonesia Police Watch (IPW), sejak tahun 2011 hingga 2015 saja, telah puluhan polisi melakukan aksi bunuh diri. Pada 2011, satu anggota kepolisian bunuh diri di Sumatera Utara.
Pada 2012, tercatat ada dua anggota kepolisian yang melakukan aksi bunuh diri. Peningkatan hingga 300 persen terjadi pada 2013 silam, dimana ada lima anggota kepolisian yang mengakhiri hidupnya.
Sedangkan di 2014, tercatat sebanyak tiga kasus bunuh diri dilakukan anggota Polri. Daftar itu akan bertambah jika Bripda RH tak terselematkan setelah anggota Polda Riau itu juga mencoba mengakhiri hidupnya.
Yang membuat lebih merinding, dari puluhan polisi yang bunuh diri ini sebagian besar melakukan dengan cara ekstrem yakni menembak kepalanya sendiri.
Berikut lima catatan bunuh diri anggota kepolisian dengan menembak kepala sendiri, seperti yang dirangkum tvOne:
1. Januari 2015, Briptu Guntur Waluyo, anggota Polres Sukabumi juga mengakhiri hidupnya dengan cara menembak kepalanya sendiri. Tragisnya, ia melakukan bunuh diri ini di depan pacarnya.
2. Mei 2015, anggota Satuan Reskrim Polres Jakarta Pusat, Brigadir Wahyudi melakukan aksi bunuh diri dengan memuntahkan timah panas di kepalanya sendiri. Tragisnya, ia meregang nyawa di hadapan dan dikediaman kekasihnya.
3. Apri 2015, Brigadir Arifin, anggota Provost Polsek Manggala, SUlsel, menembak kepalanya dengan senjata revolver di ruang kerjanya. Motifnya hingga saat ini belum diketahui. Tapi pihak keluarga tak yakin Brigadir Arifin bunuh diri.
4. April 2015, anggota Polres Bireuen, Aceh, Bripka Oktaviano, juga tewas bunuh diri dengan menembak kepalanya dengan senjata revolver. Terkhir diketahui motifnya adalah masalah pribadi.
5. Februari 2016, Iptu Muhammad Syahir Perdana Lubis, Kepala Unit Reserse Mobile Polresta Bandar Lampung, melengkapi daftar kelam ini. Ia menembak kepalanya setelah stres karena penyakit jantung yang dideritanya.
(ren)