Empat Mahasiswa Penenggak Minuman Oplosan Masih Dirawat
- VIVAnews/ Erik Hamzah (Bekasi)
VIVA.co.id – Empat orang mahasiswa Yogyakarta masih menjalani perawatan intensif di RS Dr Sardjito usai menjadi korban minuman keras oplosan yang menewaskan belasan orang, Sabtu 6 Februari 2016.
Meski kondisi mereka sudah mulai stabil, namun pemantauan terus dilakukan oleh tim medis. "Bisa saja saat ini kondisi baik, namun demikian satu hari kemudian kondisi drop karena zat kimia dari minuman oplosan yang sudah masuk dalam tubuh mulai bereaksi," kata Kepala Bagian Hukum dan Humas RSUP Dr Sardjito, Trisno Heru Nugroho, Minggu 7 Februari 2016.
Heru menjelaskan hingga saat ini dokter forensik di RSUP Dr Sardjito belum melakukan otopsi dalam, terhadap para korban miras oplosan yang telah meninggal dengan alasan tidak diizinkan oleh keluarga sehingga hanya dilakukan otopsi luar saja.
"Otopsi dalam ini sangat penting bagi pihak penyidik untuk mengetahui secara pasti penyebab kematian korban. Seberapa banyak zat kimia yang ada di dalam tubuh korban dan jenis zat kimianya apa akan diketahui ketika ada otopsi dalam," jelasnya.
Meski demikian, kata Heru, dengan barang bukti sisa-sisa miras oplosan yang sudah diamankan polisi, sudah bisa menjadi petunjuk penyebab kematian korban jika keluarga korban tidak mengizinkan adanya optopsi dalam.
"Penyidik sudah bunya barang bukti yang bisa mengarah kepada penyebab kematian korban. Namun akan lebih kuat lagi jika ada hasil otopsi dalam pada korban miras yang meninggal," ujarnya.
Sementara itu dua korban miras oplosan yang merupakan mahasiswi asal Kota Ternate, hingga saat ini masih berada di ruang Jenasah RSUP Dr Sardjito Yogyakarta dan rencananya hari ini akan diterbangkan ke Ternate.
"Ya rencananya hari ini keluarga korban akan membawa pulang dua jenasah menuju kampung halamannya di Kota Ternate," bebernya.