Kasus Penjualan Ginjal, RSCM Klaim Dokternya Tak Dicurigai
- VIVA.co.id/Lilis Khalisotussurur
VIVA.co.id – Direktur Utama (Dirut) Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), C.H. Soejono, menekankan tak ada dokter di instansinya yang patut dicurigai terlibat perdagangan ginjal ilegal. Â
"Tidak ada yang dicurigai," kata Direktur Utama RSCM, dr.C H Soejono, di Jakarta Pusat, Jumat 5 Februari 2016.
Lebih jauh pihak rumah sakit kata dia juga tak tahu-menahu soal sindikat perdagangan ginjal ilegal yang terungkap sejak pekan lalu tersebut. Menurutnya, jika mau bertanya terkait masalah mafia ginjal, bukanlah pada pihaknya.
Sebelumnya, Kamis 4 Februari 2016 lalu, sembilan orang penyidik Direktorat Tindak Pidana Umum, Bareskrim Mabes Polri melakukan penggeledahan di RSCM Kencana terkait kasus perdagangan ginjal ilegal. Mereka, melakukan penggeledahan selama delapan jam dan keluar membawa satu kotak besar dokumen tentang latar belakang kesehatan pendonor dan penerima donor transplantasi ginjal di RSCM Kencana.
"Rumah sakit mengurus masalah mediknya. Itu (dugaan oknum RSCM terlibat) di luar RS, bukan tugas RS. Jual beli itu (ginjal) di luar, RS hanya lakukan transplantasinya. Itu yang kami kerjakan," jelas Soejono. Dia tampak keberatan saat ditanyai soal dugaan kasus perdagangan manusia tersebut.
Bareskrim Polri sudah menetapkan 3 orang tersangka dalam kasus penjualan organ tersebut. Terungkapnya kasus perdagangan ginjal ilegal di Bandung dan Garut Jawa Barat hingga saat ini masih ditelusuri polisi yang berujung pada penggeledahan rumah sakit yang diduga pernah menadah ginjal-ginjal yang dijual hingga Rp 200 juta itu.
(ren)