Proyek Wahana Baru di Candi Borobudur Terganjal Perpres
- Biro Pers Presiden-Setpres
VIVA.co.id - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah masih terganjal regulasi terkait penataan kembali dan pembangunan mega proyek wahana di sekitar Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah. Penataan memerlukan dasar peraturan presiden (perpres) pembangunan wahana di kawasan candi yang merupakan warisan budaya dunia tersebut.
"Sekarang kami masih menunggu perpres. Itu sudah dibicarakan dengan menteri pariwisata waktu kunjungan presiden ke Candi Borobudur," kata Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo, di Semarang, Selasa, 2 Februari 2016.
Ganjar Pranowo menambahkan, pengelolaan dan penataan ditangani langsung Badan Otoritas Candi Borobudur dan bakal dilakukan secara bertahap. Namun sebagai langkah awal harus mendapatkan persetujuan dari Presiden Jokowi.
Apabila perpres sudah keluar maka terdapat dua tahapan teknis yang akan segera dilakukan. Pertama mempersiapkan kelembagaan badan pengelola wahan Candi Borobudur. Kedua, memperbaiki penataan kawasan wisata area seluas 6.000 hektare di area Candi Borobudur.
"Baru menyiapkan sisi transportasi dan mekanisme kerja," katanya.
Pemerintah Provinsi Jateng saat ini sedang melakukan kajian penataan wisata di wilayah itu. Harapannya, akan sejalan dengan rencana pembangunan pemerintah pusat. .
Dalam kesempatan tersebut, Ganjar juga menanggapi sejumlah kekhawatiran para pedagang lokal akan terusir dari kawasan candi. Politikus PDI Perjuangan itu mengatakan tak ada pengusiran, hanya pengalihan ke lokasi yang bakal dibangun lebih nyaman.
"Kami tidak pernah fokus dan kurang gemi (telaten). Kami ajak ngobrol mereka. Bukan kami mengusir mereka, tapi kita akan membuat pedagang UMKM menjadi lebih nyawan dengan lokasi yang disediakan,"
Mega proyek di kawasan Candi Borobudur sebanarnya telah direncanakan sejak masa Gubernur Jateng, Mardiyanto. Mega proyek ini memuat rencana adanya wahana-wahana di sekitar Candi Borobudur sebagai alternatif bagi pengunjung. Namun, rencana penataan besar-besaran itu sempat terhenti karena adanya penolakan dari para pedagang dan warga di sekitar lokasi tersebut.
Ganjar mengatakan, sosialisasi akan dilakukan pemerintah dengan gencar. Dengan demikian rencana proyek ini akan dianggap sebagai peluang bagi para pedagang. Di sisi lain, bakal makin menarik bagi wisatawan domestik maupun mancanegara.
"Nanti bagaimana bila ada jumlah pengunjung banyak justru akan merusak (destinasi candi). Makanya, mereka (wisatawan) dapat diarahkan ke wahana wisata lain," kata dia lagi. (ren)