KPAI: Banyak Anak Putus Sekolah Karena Ikut Gafatar

Sumber :
  • VIVA.co.id/ Ade Alfath.

VIVA.co.id - Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mengatakan telah menurunkan tim Relawan yang terdiri dari psikolog anak, pendongeng, perawat, konselor, dan penyuluh untuk melakukan pendampingan terhadap anak-anak pengungsi eks gafatar yang ditampung di Gedung Forki Cibubur dan Asrama Haji Pondok Gede.

Dari pendataan KPAI, total pengungsi di Asrama Haji pondok gede berjumlah 832 orang yang terdiri dari 460 laki-laki dan 372 perempuan.

"Dari total pengungsi tersebut, ada 4 orang yang sedang hamil, bayi di bawah satu tahun ada 34 orang, dan balita 109 orang," ujar ketua KPAI, Asrorun Ni'am dalam keterangan tertulisnya, Jumat, 29 Januari 2016.

Menurut dia, dari hasil assasment, cukup banyak anak usia sekolah, baik SD maupun SMP yang putus sekolah karena bergabung dengan organisasi ini. Mereka juga tidak melanjutkan pendidikan setelah pindah ke Kalimantan. "Ada yang mengaku home schooling, tapi ada beberapa anak yang tidak sekolah sama sekali," ujarnya.

Asrorun meminta Kemdikbud perlu segera hadir untuk memberikan layanan pendidikan darurat serta membuat perencanaan untuk pemenuhan hak pendidikan anak secara utuh dan holistik.

"KPAI secara khusus membuka posko perlindungan anak di titik pengungsian Asrama Haji, dengan didukung oleh Kemsos dan elemen relawan dari masyarakat," kata dia.

KPAI juga berharap seluruh pihak untuk berpartisi memulihkan kondisi pengungsi eks gafatar, terutama anak anak.

Definisi 'Makar' Tidak Jelas, Pemerintah Salah Kaprah