KPK Bantah Bawa Brimob Geledah DPR untuk 'Cari Perhatian'
Rabu, 27 Januari 2016 - 15:48 WIB
Sumber :
- VIVA.co.id/Eka Permadi
VIVA.co.id - Komisi III DPR mempertanyakan cara penggeledahan tim penyidik KPK beberapa waktu lalu ke ruang kerja tiga anggota Komisi V, yaitu Damayanti Wisnu Putranti, Budi Supriyanto dan Yudi Widiana, terkait penyelidikan kasus korupsi. Cara penyidik KPK itu, yang menyertakan pasukan Brimob bersenjata lengkap, mengundang protes dari para anggota DPR.
Demikian pembahasan Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi III dengan KPK di Gedung DPR, Rabu 27 Januari 2016.
Wakil Ketua KPK, Laode Muhammad Syarif, membantah selentingan bahwa penggeledahan dengan membawa anggota Brimob hanya dilakukan saat ke DPR saja. Menurut dia, penyertaan pasukan Brimob sudah berulang kali dilakukan KPK saat melakukan penggeledahan.
Baca Juga :
KPK Periksa Keponakan Surya Paloh
"Yang (pimpinan) dulu juga begitu, 5 kali yang dulu, dua kali sekarang. Cuma kemarin itu ada sedikit miss komunikasi antara pimpinan di sini, DPR, dengan penyidik-penyidik KPK," kata Laode ketika ditemui di sela rehat rapat.
Laode juga membantah jika selama ini aparat Brimob dibawa KPK untuk mencari perhatian wartawan saat penindakan. Ia menjelaskan, penyidik KPK selalu berusaha bergerak tanpa menarik perhatian wartawan.
"Sebenarnya waktu itu penyidik-penyidik KPK sudah berusaha, lewat tangga darurat supaya nggak dilihat media," ujar Laode.
Laode menyatakan tindakan KPK seperti itu sudah sesuai prosedur. Namun ia mengaku KPK akan terus mengevaluasi diri, terutama saat penindakan.
"Kalau dirasa diperlukan improvement, di-improve. Kalau sudah cocok nggak ada pelanggaran aturan lain, kita jalan terus," kata dia.
Sebelumnya, dalam proses penyidikan kasus dugaan suap pada Anggota Komisi V DPR, Damayanti, KPK menggeledah beberapa ruang di DPR. Tindakan ini, membuat Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah berang. Fahri mempermasalahkan keberadaan personel Brimob bersenjata lengkap memasuki kawasan gedung DPR. Bahkan, sempat terjadi adu mulut antara Fahri dengan salah satu penyidik KPK, HN Christian. (ren)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"Sebenarnya waktu itu penyidik-penyidik KPK sudah berusaha, lewat tangga darurat supaya nggak dilihat media," ujar Laode.