TNI-Polri Bangun Chemistry untuk Buru Santoso

Penambahan prajurit untuk perburuan teroris di Poso.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Basri Marzuki

VIVA.co.id - Operasi Tinombala 2016 yang saat ini sedang berlangsung, merupakan kelanjutan dari Operasi Camar Maleo IV. Operasi tersebut adalah perburuan yang dilakukan di wilayah Sulawesi Tengah, untuk menangkap kelompok teroris dengan target utama Santoso.

 
Pelaksanaan operasi tersebut melibatkan ribuan personil gabungan TNI dan Polri, yang wilayah operasinya menjangkau dari Kabupaten Parigi Moutong, Kabupaten Sigi dan berpusat di Poso.
 
Sejak diterjunkan pada Minggu 24 Januari 2016 lalu, aparat TNI dan Polri diberikan pembekalan bersama, di Markas Yonif 714 Sintuwu Maroso.
 
Pembekalan dilakukan masing-masing dari pihak kepolisian dan TNI. Kedua kelompok pasukan itu membaur jadi satu, untuk menghindari gesekan di medan tugas. Pergeseran pasukan pun telah berlangsung.
 
Kontak Senjata di Poso, Prajurit TNI Tewas
“Penempatan itu saya kira sudah dari lalu-lalu yah. Kita kan melanjutkan Operasi Camar Maleo IV. Jadi sebelumnya sudah di isi memang. Ini hanya penebalan-penebalan saja,” ujar Kepala Operasi Daerah (Kaopsda) Tinombala 2016, Kombes Leo Bona Lubis di Poso, Rabu, 27 Januari 2016.
 
Dua Anggota Kelompok Santoso Ditangkap saat Curi Makanan
Menurut Leo, pembekalan bersama ini dilakukan dalam rangka menyatukan kedua kelompok aparat negara itu, untuk menyamakan doktrin dan prosedur standar operasi dilapangan.
 
Teroris Santoso di Mata Mantan Pimpinan JI Abu Tholut
“Nah sekarang ini, kalaupun di 714 itu berkumpul teman-teman TNI dan Polri, ini dalam rangka sinkronisasi dalam rangka membentuk chemistry diantara mereka, bahwa sinergitas TNI dan Polri khususnya pasukan terdepan betul-betul solid dan benar-benar satu,” ujarnya.
 
Secara pasti, Kaopsda Tinombala 2016, menyebutkan jumlah personil gabungan yang dilibatkan dalam operasi ini berkisar 2500 personel. Dari data itu, 1700 personil diantaranya merupakan dari unsur TNI.
 
“Total jumlah, kalau kita anggota Polri ini dari Brimob, BKO Mabes itu kurang lebih 1.055. Kemudian dari Polda sendiri kurang lebih 500, jadi kurang lebih 1500-an. Untuk teman-teman dari TNI, sifatnya tergantung permintaan kita. Nah, 714 yang ikut kita yang sudah masuk pos itu kurang lebih sekitar 300. Yang lain, prinsipnya dari mereka kapan saja dibutuhkan mereka siap,” jelas Leo.
 
Laporan: Mitha Meinansi / Poso Sulteng
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya