Menteri Khofifah Prihatin Nasib Pendidikan Anak Gafatar
- Foto: Tudji Martudji/VIVA.co.id.
VIVA.co.id - Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengaku prihatin dengan terlantarnya pendidikan anak-anak yang masuk di dalam penampungan masyarakat yang diduga pengikut organisasi Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar).
Khofifah mengatakan, hampir 50 persen dari masyarakat yang berada di penampungan itu adalah anak-anak yang masih mengenyam pendidikan.
Dia menambahkan, pihaknya kini bekerja sama dengan Kementerian Agama dan Kementerian Pendidikan akan menyisir semua anggota Gafatar untuk segera dipulangkan, agar bisa kembali melanjutkan pendidikan mereka.
"Jadi, di antara mereka 40-47 persen yang ada di penampungan itu anak-anak, mereka terlepas dari sekolah formal mereka. Selama di Kalbar, mereka ada yang mengikuti home schooling, maka kita akan menyisir mereka supaya mereka bisa kembali melanjutkan pendidikan mereka," ujar Khofifah usai rapat koordinasi, di Kantor Menkopolhukam, Jakarta Pusat, Selasa 26 Januari 2016.
Khofifah juga menyampaikan, di penampungan tersebut, bahkan ada ibu-ibu yang akan melahirkan, sehingga semua pembiayaan untuk proses persalinan dibiayai oleh pemerintah.
Khofifah pun memastikan akan segera memulangkan semua warga yang berada di penampungan tersebut.
"Kita juga menyediakan layanan kesehatan, karena yang di Pasar Rebo dan Surabaya, kebetulan ada yang melahirkan, tetapi semuanya akan dibiayai oleh pemerintah kok," jelas Khofifah.
Khofifah berharap, kembalinya mereka ke kampung halaman tidak dimusuhi, apalagi sampai terjadi kontak fisik. Ia juga menyediakan tim penyembuhan trauma dan konseling dengan harapan kondisi psikologis anak-anak tersebut tidak terganggu.
"Saya berharap masyarakat dapat menerima kembali mereka ke kampung halaman. Tim trauma healing dan tim trauma konseling juga telah kita sediakan, agar tidak ada yang terganggu," kata dia. (asp)