Menkominfo: Situs Radikalisme Meningkat

Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara
Sumber :
  • VIVA.co.id/Agus Tri Haryanto

VIVA.co.id - Menteri Komunikasi dan Informasi, Rudiantara menyebutkan, situs-situs radikalisme saat ini mengalami peningkatan yang cukup tajam. Itu terjadi terutama sejak Desember 2015 hingga sekarang.

Berapi-api! Firdaus Oiwobo Desak Polrestabes Surabaya Bebaskan Ivan Sugianto
 
"Dari Desember sampai sekarang yang berkaitan radikalisme meningkat karena tidak hanya situs tapi akun-akun di media sosial," kata Rudiantara, di kantor Wakil Presiden, Jakarta, Senin 25 Januari 2016.
Densus Beberkan Peran 8 Tersangka Teroris Kelompok NII yang Ditangkap di Beberapa Wilayah Indonesia
 
Untuk situs-situs negatif, apakah itu pornografi hingga radikalisme, dia mengakui sudah ada lebih kurang 780 ribu yang sudah ditutup atau diblokir oleh pihaknya.
Organisasi Pers Sebut Sebagian Besar Jurnalis Dibunuh secara Sengaja oleh Israel di Gaza
 
Rudiantara menyatakan Kominfo sejauh ini hanya bisa melakukan pemblokiran. Namun untuk mengantisipasi pembukaan akun dengan nama lain, tapi kontennya sama, maka dilakukan pemantauan. Kerja sama itu dilakukan dengat aparat keamanan.
 
Diakui Rudiantara, menjamurnya paham-paham radikalisme ini terjadi, dimulai akhir tahun 2015 lalu. "Aparat keamanan yang paling tahu. Karena ramai-ramainya kan dari akhir tahun lalu," katanya.
 
Terkait blog atau situs Bahrum Naim, sosok yang dituduh kepolisian sebagai pihak yang bertanggungjawab di balik aksi serangan dan bom di Jalan MH Thamrin, 14 Januari lalu, diakuinya susah untuk di hentikan.
 
Rudiantara mengatakan, itu lantaran pihak keamanan yang melakukan penelusuran. Sehingga, kalau memang masih dibiarkan maka itu untuk mencari tahu polanya.
 
"Kalau aparat keamanan melakukan fungsi penelusuran ya tidak langsung di-blok. Mungkin perlu beberapa waktu untuk melihat polanya, bagaimana berkomunikasi satu dan yang lain. Tapi itu lebih ke aparat keamanan. Kami nggak ikutan," jelasnya.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya