Penyedia Logistik Kelompok Santoso Dibekuk

Penangkapan terduga teroris di Indonesia
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Risky Andrianto
VIVA.co.id
- Tim Detasemen Khusus 88 Antiteror kembali menangkap seseorang yang diduga jaringan teroris di Kabupaten Bekasi Jawa Barat, Jumat, 22 Januari 2016.


Penangkapan ini sebagai buntut dari pengembangan sejumlah orang yang ditangkap usai ledakan bom bunuh diri di kawasan Sarinah Jalan MH Thamrin, Kamis, 14 Januari 2016.


"Perkembangan penanganan kasus Thamrin ditangkap saudara R. Keterlibatan pendukung logistik kelompok Santoso," kata Kepala Biro Penerangan Umum Mabes Polri, Kombes Pol Suharsono, Senin, 25 Januari 2016.
Korban Propaganda Teroris: Perempuan Harus Lebih Waspada terhadap Bujuk Rayu Radikalisme


2 Teroris Jamaah Ansharut Daulah Dicokok di Bima, Begini Perannya
Sebelumnya, kepolisian telah mengamankan 18 orang usai kejadian ledakan bom bunuh diri di Starbucks Coffee Jalan MH Thamrin.


"Dari 18 itu, enam adalah terkait kasus bom di Jalan MH Thamrin Starbucks Coffe dan Pos Polisi," kata Kapolri Jenderal Polisi Badrodin Haiti.


Keenam terduka pelaku itu ialah DS alias YY, alias IA alias DD dari Cirebon, Jawa Barat, yang berperan membeli tabung gas untuk
casing
bom di Jalan Tahmrin, Jakarta.


Kedua, AH alias AL alias AM alias AIS yang mempunyai peran beli senpi. Ketiga, C alias D alias AS. Keempat, J alias JJ. "Ini dari Cirebon, dua-duanya tahu proses pembuatan bom," katanya.


Kelima, AM alias LL alias AL. Keenam, A alias AZ alias Ab. Dari keenam yang berhasil diringkus polisi ditangkap ditempat yang berbeda di antaranya, daerah Cirebon, Indramayu, dan Tegal. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya