Hilangnya Senjata Lapas Tangerang Tak Terkait Bom Thamrin
- VIVA.co.id/Ikhwan Yanuar
VIVA.co.id - Kapolri Jenderal Polisi Badrodin Haiti memastikan hilangnya sembilan pucuk senjata api di Lapas kelas I Tangerang, Banten, bukan terkait dengan aksi teroris di kawasan Sarinah, Thamrin. Namun Badrodin tak menampik bahwa hilangnya sembilan pucuk senjata dan 125 butir perluru itu masih berkaitan dengan kelompok teroris lainnya.
"Kalau dengan tersangka bom Thamrin tidak ada. Tapi dengan tersangka yang lain yang kelompoknya Hendro cs ada," kata Badrodin di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Jakarta, Senin, 25 Januari 2016.
Pascaledakan bom bunuh diri di Kawasan Sarinah, Thamrin, Detasemen Khusus 88 Antiteror (Densus 88) melakukan sejumlah penangkapan dan penyisiran senjata. Pada 15 Januari 2016 dinihari, Densus 88 menjemput lima narapidana teroris dari Lapas Tangerang.
Namun tak hanya itu, belakangan polisi membenarkan adanya kehilangan senjata dan ratusan butir peluru. Densus juga menangkap terduga teroris di Bekasi pada Jumat, 22 Januari 2016 dan menemukan sembilan pucuk senjata yang ditengarai merupakan hasil curian dari Lapas Tangerang.
"Tidak ada kaitannya dengan bom Thamrin," kata Badrodin lagi.
Para teroris yang melakukan aksi di kawasan Sarinah, 14 Januari 2015, diperlengkapi dengan senjata api. Peralatan tersebut membuat para teroris kemudian sempat baku tembak dengan aparat Kepolisian bahkan berhasil menyebabkan sejumlah aparat luka parah terkena tembakan. Bom yang terjadi di Jalan Thamrin itu dirilis Kepolisian merupakan aksi yang didalangi jaringan Daulat Islamiyah (IS) yang pada awalnya lebih dikenal dengan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).