Reaksi Dingin Eks Gafatar saat Menyanyi Lagu Wajib Indonesia
- VIVA.co.id/Nur Faishal
VIVA.co.id – Banyak kegiatan dilaksanakan Pemerintah Provinsi Jawa Timur yang diberikan kepada ratusan mantan anggota Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) di Asrama Transito, Jalan Margorejo, Surabaya. Salah satunya ceramah kebangsaan dan keagamaan.
Seperti terlihat pada Senin pagi, 25 Januari 2016. Seratusan eks Gafatar berkumpul di salah satu tenda yang didirikan di halaman asrama. Mereka terlihat antusias mendengarkan ceramah dari ustad dan pemateri dari Bakesbangpol Linmas pemerintah setempat.
Yang menarik ketika ustadz Samarkhan memberikan ceramahnya. Untuk menarik perhatian pendengar, dosen Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Ampel Surabaya itu memasukkan banyak guyonan dan banyolan dalam ceramahnya. Eks Gafatar yang ikut kegiatan terpingkal-pingkal.
Reaksi berbeda begitu Samarkhan menyelipkan pesan keagamaan, sembari menukil ayat Alquran tentang janji pengampunan Allah bagi orang yang gemar beristighfar. "Maka banyak-banyaklah beristighfar," katanya. Audiens diam senyap tanpa mimik.
Reaksi berbeda juga terlihat ketika Kabid Bakesbang Pol Jatim Tjahjo Widodo menyampaikan materi kebangsaan. Antusiasme terlihat melembek ketika Tjahjo menuntun eks Gafatar menyanyikan lagu 'Indonesia Pusaka'.
Sadar tak bisa memancing emosi audiens, Tjahjo lantas berusaha menggunakan bahasa guyonan dalam menyampaikan materi kebangsaan. "Biar sedikit ada hiburannya," katanya disambut senyum tipis audiens.
Hingga Senin, sebanyak 771 jiwa eks Gafatar asal Jawa Timur yang ditampung di Asrama Transito Margorejo, Surabaya. 224 di antaranya warga Surabaya, sementara sisanya berasal dari berbagai daerah di Jatim. Mereka semua menempati sembilan barak.