Amerika Serikat Puji Polda Papua
- VIVA.co.id/Anhar Rizki Affandi
VIVA.co.id – Duta Besar Amerika Serikat, Robert Blake menyatakan kebanggan terhadap Kepolisian Daerah Papua. Hal ini disampaikan Blake, saat bertemu dengan Kapolda Papua, Irjen Pol Paulus Waterpauw, di Markas Polda Papua, Jumat, 22 Januari 2016.
Meskipun selama ini kondisi Papua berpotensi ancaman keamanan, namun polisi menurut Blake, bisa menanganinya sekaligus melindungi warga Amerika di Papua.
"Atas nama pemerintah Amerika, saya ucapkan terima kasih kepada Polda Papua yang selalu menjaga dan melindungi warga kami yang bekerja di Papua,’’ujar Blake.
Saat ini terdapat 218 warga Amerika Serikat (AS) di Papua. Mereka biasanya bekerja di PT Freeport dan sebagian lagi merupakan misionaris. Blake juga menyinggung bahwa dalam insiden Tolikara dan Paniai, Polda Papua bisa mengendalikan situasi.
“Ketegangan-keterangan yang terjadi mampu dikendurkan sehingga tidak meluas, seperti insiden Paniai dan Tolikara,’’ ucap Blake.
Kepolisian Papua, menurut Blake, terbukti mampu meminimalisir gejolak yang terjadi di wilayah timur Indonesia tersebut.
Sementara itu, Kapolda Paulus Waterpauw mengatakan Dubes Blake meminta agar warga AS dan perusahaan AS yang beroperasi di Papua bisa dilindungi.
“Harapan mereka begitu dan sudah menjadi tugas dan kewajiban kami untuk memberi rasa aman bukan saja hanya kepada warga Amerika tapi juga kepada seluruh masyarakat yang ada di Papua," kata Paulus Waterpauw.
Dalam pertemuan itu, Dubes juga menanyakan perihal 13 narapidana yang kabur dari lapas. Selain itu mereka juga sempat membahas masalah terorisme di Indonesia.
"Dubes khawatir jangan sampai teroris menyusup ke Papua dan mengganggu kepentingannya. Tapi kami juga mengantispasi hal itu," tuturnya.
Dari informasi Polda Papua, untuk pengamanan Freeport sendiri diturunkan 700 personel baik aparat Kepolisian maupun Tentara Nasional Indonesia (TNI). (ase)