Gempa Letusan Gunung Bromo Disertai Suara Dentuman
- VIVA.co.id/D.A Pitaloka
VIVA.co.id – Pos Pengamatan Gunung Api Bromo (PGA) di Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo, kembali mencatat ratusan gempa terjadi sepanjang 12 jam terakhir sejak Kamis hingga Jumat 22 Januari 2016.
Kepala PGA Bromo, Ahmad Subhan, mengatakan sedikitnya 28 kali gempa letusan terjadi dengan durasi 13-36 detik sepanjang Jumat pagi. Gempa letusan dilengkapi dengan suara dentuman dan gemuruh sedang dari arah kawah Bromo.
Cahaya sinar api juga teramati sesekali dari kawah Bromo pada Jumat dini hari. Sedangkan semburan asap mencapai ketinggian 1.200 meter di atas kawah. "Saat ini banyak terekam gempa-gempa permukaan yang mengindikasikan sistem gunung Bromo tidak ada penyumbatan,” kata Kepala PGA Bromo, Ahmad Subhan, Jumat 22 Januari 2016.
PGA juga mencatat adanya gempa dangkal dari kawah di Bromo. Subhan menyebut gempa yang hanya terasa di radius sekitar kawah itu selain disebabkan letupan magma juga karena interaksi gerakan magma dengan daerah patahan-patahan dekat tubuh gunung api.
"Tapi, tetap sistem magmatiklah yang mengontrol erupsi. Sampai saat ini erupsi Bromo masih relatif sistem magmatiknya terbuka. Peningkatan jumlah gempa letusan juga mengindikasikan peningkatan aktivitas magma," katanya.
Dampak erupsi yang terus berlangsung sejak 4 Desember 2015 dirasakan oleh produsen keripik singkong di Dusun Bengawan Desa Pandansari Lor Kecamatan Jabung Kabupaten Malang, wilayah yang terletak sekitar 30 km Barat Daya Bromo.
Muhammad Ali, perajin keripik singkong berpikir untuk mempercepat memiliki oven agar keripiknya tak tercemar abu Bromo. Sebab, irisan singkong yang dijemur sulit untuk dibersihkan jika terkena abu vulkanik Bromo.
"Kami memang berencana beli oven agar proses pengeringan cepat. Tetapi karena erupsi Bromo maka oven harus secepatnya dibeli," kata Ali. Kripik singkong buatannya didistribusikan di toko-toko sekitar Jabung, Kabupaten Malang, sejak beberapa tahun terakhir. (one)