Terlalu Cepat Sebut Bahrun Naim, Masih Ada Aman Abdurrahman
- ANTARA/Jafkhairi
VIVA.co.id - Polisi sudah merilis bahwa Muhammad Bahrun Naim Anggih Tamtomo atau Bahrun atau Naim adalah aktor intelektual peledakan bom di kawasan Jalan MH Thamrin di Jakarta pada Kamis, 14 Januari 2016.
Menurut peneliti gerakan Islam radikal di Indonesia, Muhamad Zaki Mubarok, tudingan polisi kepada Bahrun Naim terlalu cepat dan justru akan dianggap aneh oleh mereka para jihadis.
Katanya, penyebutan nama Bahrun Naim sebagai otak pelaku bom Thamrin oleh polisi terkesan hanya ingin membesar-besarkan namanya.
"Ketika polisi menyebut Bahrum Naim, justru membuat mereka yang memiliki paham radikal merasa aneh. Polisi terkesan ingin membesarkan Bahrun," ujar Zaki kepada VIVA.co.id, Kamis 21 Januari 2016.
Menurutnya, polisi sebaiknya tidak buru-buru menyebut siapa yang bertanggung jawab dalam aksi teror di jantung Kota Jakarta itu. Selain terbilang baru dalam jaringan teroris, Bahrun Naim juga tidak dikenal sebagai ideolog.
"Polisi jangan menyebut buru-buru siapa yang bertanggung dalam aksi Thamrin. Bahrun Naim juga tidak dikenal sebagi ideolog," katanya.
Menurut Zaki Mubarok, masih ada nama besar yang kemungkinan mengetahui lebih jauh terkait jaringan yang melakukan aksi di Thamrin dua pekan lalu. Dia adalah Oman Rahman alias Aman Abdurrahman Bin Ade Sudarma.
Dia ditahan karena sebuah bom rakitan meledak di rumah kontrakannya di Jalan Bakti ABRI Kampung Sindang Rasa, Kelurahan Suka Maju, Cimanggis, Depok, pada 21 Maret 2004.
Aman Abdurrahman adalah ideolog yang menyuarakan Al-Qaeda di Indonesia. Dia belajar agama di Libya dan penghafal Alquran dan lebih dari 1.600 hadist. Selain itu, dia telah menerjemahkan lebih dari 50 kitab karangan Abu Muhammad Maqdizi, pimpinan ISIS.