Ini Cara Agar Stasiun TV Lepas dari Ketergantungan Rating

Sumber :
  • corbis.com

VIVA.co.id – Presiden Joko Widodo telah menyatakan bahwa kebanyakan stasiun televisi membuat program tayangan hanya berdasarkan rating. Tanpa mempertimbangkan kualitas konten yang seharusnya mendidik dan layak ditonton.
 
Padahal, regulasi mengenai konten tayangan sudah diatur, sementara stasiun televisi masih banyak yang tak menuruti aturan perundangan-undangan yang telah diatur pemerintah dan lembaga pemerintah terkait.
 
Hal senada disampaikan oleh Pakar Komunikasi dari Yogyakarta, Amir Siregar. Amir mengatakan bahwa secara umum, memang konten tayangan banyak yang tidak memuaskan, justru mendapat rating tinggi.

Seberapa Penting Perencanaan Event Dilaksanakan?

"Itu memang dikeluhkan oleh Presiden, persoalannya sekarang, menurut saya, kita harus memperbaiki sistem penyiaran kita," ujar Amir kepada VIVA.co.id di kantor DPP Partai Demokrat, usai Focus Group Discussion (FGD) mengenai ‘Evaluasi, Kritisi Peran dan Independensi Media Televisi’, belum lama ini.
 
Lalu, seperti apa sistem yang diusulkan Amir? Setidaknya, ada dua hal penting yang mesti diperbaiki dari sistem penyiaran di Tanah Air.
 
Pertama, dengan memperbaiki penyiaran publik dan lembaga penyiaran komunitas. Lalu, kedua dengan secara konsisten membangun sistem televisi berjaringan.
 
"Dan kepemilikan tidak boleh monopoli," tambahnya.
 
Maka, dengan memperkuat dua hal itu, ia katakan akan mampu melahirkan berbagai variasi konten dan berbagai macam institusi rating. Amir pun mencontohkan, seperti RRI dan TVRI yang menurutnya patut dijadikan contoh.
 
"Apalagi jika lembaga penyiaran publik RRI, TVRI itu diperkuat. Itu variasi kontennya banyak, sehingga sistem penyiaran menjadi lebih sehat dan masyarakat dicerdaskan," ungkapnya.
 
Ia berharap, ujung dari perbaikan sistem tersebut mengalir dengan terbentuknya Audience Research Council yang non profit dengan sistem penyiaran yang sangat kaya dengan variasi konten yang sehat, dan institusi rating lahir di mana-mana. (one)