Pertamina Sulap Sungai Ciliwung Menjadi Sumber Air Minum
VIVA.co.id – Sungai Ciliwung merupakan salah satu sungai penting di DKI Jakarta yang membentang hampir 120 kilometer dengan luas 387 kiometer persegi. Dahulunya sungai ini menjadi sumber kehidupan masyarakat Batavia.
PT Pertamina (persero) melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) dan program kemitraan berhasil menyulap Sungai Ciliwung sebagai sumber air minum. Program sosial kemitraan itu berupa pembangunan fasilitas penyulingan air bersih di Bidaracina, Jatinegara, Jakarta Timur.
Kondisi sungai Ciliwung yang sudah bersih, tidak ada tumpukan sampah, mendorong Pertamina memberikan bantuan fasilitas yang bisa membantu masyarakat setempat mendapatkan air bersih yang layak untuk dikonsumsi.
Vice President CSR & SMEPP Pertamina Kuswandi mengatakan pembuatan fasilitas penyulingan air bersih tersebut terwujud berkat kerjasama antara Pertamina, Komando Distrik Militer (Kodim) Jakarta Timur. Program sosial kemitraan seperti ini tersebar di seluruh Indonesia, dimana salah satunya menjalin sinergi antara Pertamina dan TNI.
“Terbangunnya fasilitas ini merupakan bagian dari persembahan Pertamina kepada masyarakat,” ujarnya, saat meresmikan Fasilitas Penyulingan Air Bersih di Bidaracina, Jakarta, Selasa 12 Januari 2016.
Tujuan dari kegiatan tersebut adalah kesehatan, yaitu dengan mempermudah akses masyarakat mendapatkan air bersih untuk mencukupi kebutuhan air minum masyarakat sekitar, ujarnya.
Area Manager Communication and Relation Marketing Operation Region III Pertamina Yudy Nugraha mengatakan, fasilitas filter air bersih memiliki kapasitas 1.500 liter dan memiliki cara kerja yang terdiri dari beberapa tahap.
Pertama, penyesuaian kadar ph air, dilanjutkan dengan tahap filtrase yang terdiri karbon aktif, pasir silica dan manangase greensand. Setelah tahap tersebut air disuling kembali melalui membrane ultra filtrase dan selanjutnya diolah dengan proses reserve osmosis. Air yang diolah dengan sistem reserve osmosis memiliki kadar mineral yang sangat sering disebut dengan air murni.
“Berdasarkan hasil uji laboratorium air yang dihasilkan dari filter ini memiliki kadar total dissolve solids antara 1-10 ppm yang masuk dalam kriteria mutu air minum sesuai Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 492 Tahun 2010 tentang persyaratan air minum,”ujarnya.
General Manager Pertamina Marketing Operation Region III Jumali mengatakan, masyarakat dengan adanya bantuan ini masyarakat dapat memanfaatkan air bersih yang telah disaring dari sungai Ciliwung.
“Air ini siap minum dan dapat digunakan untuk memasak ataupun mencuci. Pertamina berharap masyarakat dapat merawat, mengelola dan menjaga fasilitas penyaringan air secara mandiri,”ujarnya.
Sementara itu, Camat Jatinegara, Budi Setyawan menyampaikan terima kasih kepada Pertamina yang telah membangun tempat penyulingan air tersebut. Pasalnya daerah Bidaracina, Jatinegara kesulitan mendapatkan air bersih sehingga dengan adanya bantuan Pertamina masyarakat dapat mendapatkan air bersih yang laik untuk memenuhi kebutuhan air bersih sehari-hari.
“Saat ini masyarakat sudah mulai antusias memanfaatkan untuk kebutuhan sehari-hari. Kendala ke depan adalah bagaimana merawat fasilitas tersebut. Mudah-mudahan kerjasama ini tetap berlanjut hingga sampai kepada perawatan,” ujarnya.
Dengan tersedianya fasilitas air bersih diharapkan masyarakat sadar akan pentingnya air bersih dengan bersama-sama menjaga kebersihan Sungai Ciliwung.
“Efek ini akan tersampaikan kepada masyarakat. Bersama-sama merawat, menjaga fasilitas yang diberikan Pertamina bisa langgeng dan berguna bagi masyarakat,” katanya.
Komandan Distrik Militer Jakarta Timur Bagus Tri Wibowo mengucapkan terima kasih kepada Pertamina karena telah memberikan manfaat besar bagi masyarakat. Ke depan pihaknya berharap masyarakat mampu menjaga merawat fasilitas air bersih yang diberikan Pertamina.
“Solusi untuk perawatan telah dibahas dengan masyarakat sekitar. Bagaimana maintenance alat untuk operatornya dapat menjaga dengan baik fasilitas ini,” kata dia. (Web)
Ahli ITB Sebut Pertamax Bukan Penyebab Kerusakan Kendaraan yang Viral di Cibinong
Ahli ITB memastikan kandungan di dalam Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertamax bukan penyebab rusaknya mesin kendaraan.
