Sebab Pembakaran Permukiman Eks Gafatar Belum Jelas
- VIVA.co.id/Aceng Mukaram
VIVA.co.id - Diduga kesal karena permintaan untuk meninggalkan daerah Menpawah tak diindahkan, massa membakar permukiman warga eks Gafatar di Moton Panjang, Mempawah Timur, Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat.
Direktur Jenderal Politik dan Pemerintahan Umum Kementerian Dalam Negeri Soedarmo mengungkapkan bahwa Senin malam sempat terjadi pembakaran mobil milik warga eks Gafatar.
"Memang kemarin malam ada kejadian di Mempawah tapi sudah bisa diatasi. Ini sebetulnya masih dalam koordinasi antara Bupati dengan mantan pengikut Gafatar," kata Soedarmo di kantor Kemendagri, Jalan Medan Merdeka Utara 7, Jakarta Pusat, semalam.
Namun pada Selasa, 19 Januari 2016, terjadi lagi aksi yang lebih parah, pembakaran permukiman eks Gafatar. Meski demikian, menurut Soedarmo belum jelas apa masalah sebenarnya yang mendasari massa melakukan tindakan anarki pembakaran premukiman tersebut.
"Informasi terdengar di luar pertemuan itu yang muncul dia (warga eks Gafatar) tidak mau kembali ke daerahnya masing-masing. Isunya tidak jelas juga, sudah ada yang memprovokasi semacam itu," ungkap Soedarmo.
Seperti diketahui, sejumlah massa membakar lahan permukiman warga eks Gafatar seluas 43 hektar di Moton Panjang, Mempawah Timur, Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat, Selasa, 19 Januari 2016. Akibatnya kurang lebih 796 warga eks Gafatar dievakuasi Pemerintah Daerah setempat.