Kepala BNN Ingatkan Tragedi Matraman Jadi Pelajaran

Sumber :
  • VIVA.co.id/Ikhwan Yanuar
VIVA.co.id
- Kepala Badan Narkotika Nasional Komisaris Jenderal Budi Waseso mengingatkan jajarannya menjadikan pelajaran tragedi jatuhnya korban dari aparat kepolisian dalam penggerebekan bandar narkoba di Matraman, Jakarta.


Menurutnya, BNN dan Polri telah memiliki prosedur standar yang ketat dalam menangani bandar narkoba. Kelengkapan informasi intelijen sebagai awal dalam melakukan tindakan harus diperhatikan.


"Kita harus betul-betul siaga. Inilah pelajaran, jangan meremehkan situasi, jangan meremehkan bandar-bandar ini," kata Komjen Budi Waseso saat wawancara dengan
tvOne,
Selasa 19 Januari 2015.


Menurut dia, adanya perlawanan di sejumlah tempat mengindikasikan bahwa bandar narkoba telah membangun sindikasi yang kuat dan mereka militan dalam melawan penegak hukum.


PDIP Bahas Nama Budi Waseso untuk Pilkada Jakarta
"Mereka betul-betul punya sindikat, militan melawan penegak hukum," ujarnya.
Saingi Ahok, Pendukung Budi Waseso Mulai Dekati PDIP

Buwas mengungkapkan, perlawanan dalam penggerebekan tak hanya di Jakarta, tapi juga pernah terjadi di sejumlah daerah seperti Medan.
Puluhan Warga Dukung Buwas Maju di Pilkada Jakarta


"Ini saya kira secara menyeluruh, di daerah bandar-bandar ini membuat jaringan, mereka memiliki kekuatan finansial," katanya.


Buwas menegaskan, jajarannya yang bertugas di lapangan tidak perlu ragu-ragu menggunakan senjata bila jiwanya terancam dalam melaksanakan tugas. Menurutnya, aparat kepolisian yang bertugas merupakan petugas terlatih yang telah lulus uji menggunakan senjata sehingga tak sembarangan menembak.


"Saya kan sampaikan polisi dilatih untuk itu, artinya tidak sembarang menembak, tapi diarahkan ke bandarnya yang memang mengancam jiwa petugas itu sendiri. Petugas lapangan tidak perlu ragu-ragu," ujarnya.


Seperti diketahui, baku tembak terjadi antara petugas Polres Jakarta Barat dengan tersangka bandar narkoba di Jalan Bugis, Tanjung Priok, Jakarta Utara.


Sementara di Matraman atau tepatnya di Kampung Berlan, petugas mendapat perlawanan sengit. Bahkan, seorang anggota polisi, Bripka Taufik Hidayat disekap dan tubuhnya dilempar ke sungai. Tragis, hari ini jasad Bripka Taufik ditemukan tak bernyawa.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya