Kepala BNN: Kalau Harus Menembak, Tak Usah Ragu
Selasa, 19 Januari 2016 - 18:53 WIB
Sumber :
- VIVA.co.id/Anhar Rizki Affandi
VIVA.co.id
- Petugas Kepolisian mendapatkan perlawanan sengit, saat menggerebek bandar narkoba. Bahkan, seorang polisi meninggal dunia dalam penggerebekan di Kawasan Berland, Jakata, tadi malam.
Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Budi waseso, Selasa 19 Januari 2015, mengatakan adanya perlawanan itu menunjukkan bahwa bandar narkoba telah menjelma menjadi sindikat yang berbahaya.
"Ini bentuk nyata sindikat berkembang dan melakukan perlawanan. Tentunya, tidak bisa kita biarkan, kita harus melakukan tindakan tegas. Aparat penegak hukum, aparat negara tidak boleh kalah dengan jaringan bandar narkoba ini," kata Komjen Budi Waseso dalam wawancara yang disiarkan live
tvOne
.
Menurutnya, pimpinan Polri dan BNN telah berkoordinasi untuk menghadapi tantangan jaringan itu secara bersama-sama.
Budi Waseso mengingatkan, jajarannya menjadikan insiden Tanjung Priok dan Matraman sebagai pelajaran, agar kejadian serupa tidak terjadi lagi.
"Yang pertama, kita harus siap menghadapi kebrutalan dari para bandar. Kalau dibiarkan bisa berkembang seperti di Kolombia. Aparat di lapangan tidak usah ragu-ragu menghadapi bandar narkoba," ujarnya.
Baca Juga :
Keluarga: Bripka Taufik Jago Berenang
Sementara itu, di Matraman, atau tepatnya di Kampung Berland, petugas mendapat perlawanan sengit. Bahkan, seorang anggota polisi, Bripka Taufik Hidayat disekap dan tubuhnya dilempar ke sungai. Tragis, hari ini jasad Bripka Taufik ditemukan tak bernyawa. (asp)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Sementara itu, di Matraman, atau tepatnya di Kampung Berland, petugas mendapat perlawanan sengit. Bahkan, seorang anggota polisi, Bripka Taufik Hidayat disekap dan tubuhnya dilempar ke sungai. Tragis, hari ini jasad Bripka Taufik ditemukan tak bernyawa. (asp)