Buru Pelaku Teror Poso, Polisi Intens Lakukan Pengejaran
- ANTARA FOTO/Basri Marzuki
VIVA.co.id – Aparat keamanan di Poso masih terus melakukan pengejaran terhadap kawanan pelaku teror Poso, Sulawesi Tengah. Aparat TNI dan Polri hingga saat ini terus melakukan penyisiran di kawasan hutan Pegunungan Tineba, Desa Taunca, Kecamatan Poso Pesisir Selatan, lokasi kontak senjata pada Jumat pekan lalu.
Polisi menyakini keberadaan kelompok tersebut masih berada di kawasan pegunungan Tineba, Poso, Sulawesi Tengah, di sekitar lokasi kontak senjata yang menewaskan satu orang terduga teroris.
Berdasarkan keterangan dari Kapolres Poso, AKBP Ronny Suseno, keyakinan itu berdasarkan adanya gangguan yang ditunjukkan oleh sekelompok orang terhadap pos aparat yang berada di sekitar pegunungan Tineba.
“Aktivitas kami sampai saat ini masih intens melakukan pengejaran terhadap kelompok Santoso. Sampai tadi malam keberadaan mereka masih ada di sana, terbukti dengan ada sedikit gangguan terhadap pos-pos anggota kita yang ada dilapangan,” ujar Ronny Suseno, Senin, 18 Januari 2016.
Menurutnya, aparat yang bertugas di lapangan harus berhati-hati, karena kelompok orang tidak dikenal menggunakan senjata api, dan benda-benda berbahaya lainnya.
Berdasarkan informasi yang diperoleh VIVA.co.id dari petugas di lapangan, ada beberapa orang yang terpantau sedang mengamati pos aparat keamanan pada Minggu, 17 Januari 2016, sekitar pukul 23.00 WITA.
Dalam pengecekan aparat, tidak ada yang menjawab sandi, yang dari petugas. Aparat kemudian melepaskan tembakan karena gerak-gerik mencurigakan di tengah hutan itu.
Aparat menduga ada orang yang sedang mengintai pos mereka. Aparat keamanan pun mencurigai sebuah pondok yang berada di tengah hutan di pegunungan tersebut.
Pondok itu diduga sebagai tempat persembunyian Kelompok Santoso, yang letaknya di atas gunung. Yang terlihat jelas dari kejauhan hanya atap seng pondok tersebut.
Hingga saat ini, aparat yang bertugas di Poso masih terus berupaya mencari keberadaan para terduga teroris. Upaya pengejaran dan penyisiran masih terus dilakukan.
Laporan: Mitha Meinansi – Poso, Sulteng