Buru Maluku Gempa, 239 Rumah Rusak
Senin, 18 Januari 2016 - 10:04 WIB
Sumber :
- VIVA / Faujan Pinang
VIVA.co.id - Lebih 200 rumah warga rusak akibat gempa di Pulau Ambalauw, Kabupaten Buru Selatan, Maluku, pada Minggu, 17 Januari 2016.
Berdasarkan data sementara yang dirilis Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Buru Selatan, ada 239 rumah rusak berat, rusak sedang, dan rusak ringan.
Sebanyak 68 rumah rusak berat di Desa Ulima dan Desa Masawoi. Ada 118 rumah rusak sedang di Desa Kampung Baru, Desa Masawoi, dan Desa Ulima. Sedangkan rumah yang rusak ringan berjumlah 53 unit dan masing-masing berada di Desa Masawoi dan Desa Kampung Baru.
“Empat desa lainnya belum didata karena malam. Pagi ini baru dilanjutkan pendataan di Desa Lumoi, Siwar, Elara dan Selasi Kecamatan Ambalauw," kata Kepala BPBD Kabupaten Buru Selatan, Awat Mahulau, kepada VIVA.co.id, Senin, 18 Januari 2016.
Baca Juga :
Garut Diguncang Gempa
Menurut Mahulauw, kerusakan rumah itu terjadi saat gempa pertama dengan kekuatan 5,4 skala richter sehingga menelan korban dan rumah-rumah warga rusak. Usai gempa itu, juga masih ada gempa susulan sebanyak 15 kali yang dirasakan warga Ambalauw.
"Kami belum mendata kondisi di empat desa lainnya, tapi berdasarkan info masyarakat, tidak separah tiga desa yang telah didata," ujar Mahulauw.
Berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Maluku, gempa bumi itu adalah jenis gempa bumi tektonik hiposenter dangkal akibat aktivitas sesar aktif di Laut Banda.
Hasil analisis mekanisme sumber menggunakan perangkat lunak JisView menunjukkan bahwa gempa bumi itu dibangkitkan sebuah aktivitas sesar dengan mekanisme oblique, yaitu kombinasi antara sesar mendatar dengan naik.
Salah satu parameter sesar, strike menunjukkan nilai sebesar 62,3 derajat dengan nilai dip sebesar 86,0 derajat. Nilai ini menggambarkan sebuah pola penyesaran yang berarah barat daya-timur laut. Berdasarkan data gempa bumi susulan ini, diyakini tidak ada potensi gempa bumi dengan kekuatan yang lebih besar.
"Untuk itu, masyarakat pesisir Pulau Buru dan Pulau Ambalau, Maluku, diimbau agar tetap tenang, karena gempa bumi yang terjadi tidak berpotensi menimbulkan tsunami," ujar Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Dr Daryono.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Hasil analisis mekanisme sumber menggunakan perangkat lunak JisView menunjukkan bahwa gempa bumi itu dibangkitkan sebuah aktivitas sesar dengan mekanisme oblique, yaitu kombinasi antara sesar mendatar dengan naik.