Polisi Amankan 12 Orang Terduga Kelompok Radikal
Minggu, 17 Januari 2016 - 20:12 WIB
Sumber :
- ANTARA FOTO/Maulana Surya
VIVA.co.id
- Setelah ledakan bom yang meledak di Pos Polisi dan Strabucks Cafe, Sarinah Jakarta Pusat, beberapa orang yang diduga menjadi bagian dari kelompok radikal berhasil diamankan oleh Datasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror.
Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Mabes Polri, Irjen Pol Anton Charliyan mengatakan, kelompok radikal yang berhasil ditangkap berjumlah 12 orang. Mereka ditangkap di berbagai daerah di Indonesia seperti, Cirebon, Bekasi, Indramayu, Jawa Tengah, dan Kalimatan Timur.
"Mereka dikenal dari kelompok radikal lama, yaitu kebanyakan dari lintas Aceh. Makanya dua tersangka, khususnya AP yang juga jadi korban merupakan alumnus lintas jaringan di Aceh," kata Anton di kompleks Humas Mabes Polri, Jakarta Selatan, Minggu, 17 Januari 2016.
Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Mabes Polri, Irjen Pol Anton Charliyan mengatakan, kelompok radikal yang berhasil ditangkap berjumlah 12 orang. Mereka ditangkap di berbagai daerah di Indonesia seperti, Cirebon, Bekasi, Indramayu, Jawa Tengah, dan Kalimatan Timur.
"Mereka dikenal dari kelompok radikal lama, yaitu kebanyakan dari lintas Aceh. Makanya dua tersangka, khususnya AP yang juga jadi korban merupakan alumnus lintas jaringan di Aceh," kata Anton di kompleks Humas Mabes Polri, Jakarta Selatan, Minggu, 17 Januari 2016.
Jenderal Bintang Dua ini enggan menyampaikan mengenai keterlibatan mereka dalam kasus bom yang meledak di depan pusat belanja Sarinah, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, pada Kamis, 14 Januari 2016.
"Tim juga masih meneliti, sampai seberapa jauh keterlibatan langsung mereka dengan bom Sarinah. Yang bisa diidentifikasi bahwa bom yang dibikin di Cirebon identik dengan Sarinah, yakni tabung gas tiga kilogram," katanya.
Anton juga menegaskan, bahwa pelaku terduga kelompok radikal yang diamankan rata-rata merupakan jaringan yang ada di Aceh.
"Mereka kebanyakan alumnus lintas jaringan di Aceh," ujarnya menegaskan.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Jenderal Bintang Dua ini enggan menyampaikan mengenai keterlibatan mereka dalam kasus bom yang meledak di depan pusat belanja Sarinah, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, pada Kamis, 14 Januari 2016.