Pengamat: Kikis Terorisme Tak Cukup Andalkan Penindakan
Sabtu, 16 Januari 2016 - 16:29 WIB
Sumber :
- VIVA.co.id / Foe Peace
VIVA.co.id
- Pengamat terorisme dari Community of Ideological Islamic Analyst (CIIA) Harits Abu Ulya menilai penindakan aparat keamanan terhadap aksi terorisme di Sarinah sudah sewajarnya dilakukan. Hanya saja untuk mengikis terorisme tidak cukup hanya mengandalkan penindakan. Sehingga diperlukan
soft approach
untuk mengikis potensi terorisme.
“Ini juga bicara juga soal faktor pendidikan, ekonomi, keadilan atau perlakuan terhadap orang-orang yang ditangkap terhadap tuduhan terorisme,” ujar Harits dalam diskusi di Warung Daun, Jakarta, Sabtu 16 Januari 2016.
Ia mencontohkan para eks teroris pernah dipenjara. Kalau para mantan teroris mendapatkan perlakuan yang manusiawi, maka mungkin mereka akan bisa diraih hatinya. Sementara kalau yang dilakukan pada narapidana teroris kekerasan maka sikap mereka akan ‘mengkristal’ sikapnya pada pemerintah. Akibatnya aksi-aksi terorisme tidak akan berhenti.
“Badan Nasional Penanggulangan Terorisme harus berani evaluasi secara objektif dan jujur tentang persoalan penindakan, harus ada soft approach yang berbicara tentang tandingan ideologi,” kata Harits.
Ia menjelaskan misalnya harus ada orang yang bisa menyebutkan argumentasi-argumentasi teologi yang bisa mengalahkan teologi teroris. Misal teroris mudah mengkafirkan orang. Pengkafiran ini tentu ada pijakan teologi dan logikanya. Sehingga diperlukan peran agama untuk menunjukkan hal itu.
Baca Juga :
Menteri Transportasi Belgia Resmi Undur Diri
Hukum Bunuh Diri Menurut Islam
Bunuh diri adalah tindakan keji yang dilarang Allah SWT.
VIVA.co.id
4 November 2016
Baca Juga :