Rhoma Irama: Aksi Teror Rugikan Islam

Ketua DPP Partai Idaman Rhoma Irama (kiri)
Sumber :
  • VIVA.co.id/Dwi Royanto
VIVA.co.id
- Ketua Dewan Pengurus Pusat Partai Idaman, yang juga pedangdut legendaris Rhoma Irama mengecam aksi bom bunuh diri di Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis, 14 Januari 2015 lalu.


Menurut Rhoma, aksi yang sempat menggemparkan publik di Tanah Air itu murni kasus politik dan bukan agama.


Saat mengunjungi pengurus Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Partai Idaman Jawa Tengah di Jalan Majapahit, Kota Semarang, Rhoma menegaskan, aksi teror tidak bisa diambil kesimpulan bahwa yang melakukannya adalah agama tertentu. Sebab kelompok ekstrimis di semua agama dunia pernah melakukan aksi teror serupa.


"Kita masih ingat peristiwa penghapusan etnis (Genosida) umat Muslim di Yugoslavia, dan kita tentu tak bisa melupakan bagaimana Muslim Rohingya dibantai ekstrimis Budha di Myanmar. Itu korbannya jutaan orang. Maka teror tidak hanya dilakukan para radikal Islam tapi juga di semua agama," terang Rhoma di Semarang, Sabtu, 16 Januari 2015.


Lebih lanjut tokoh yang kerap berdakwah melalui lagu ini menegaskan bahwa semua agama tidak mengajarkan kekerasan dan teror. Begitu juga dengan agama Islam yang sangat menjunjung tinggi nilai pluralisme.

Aman Abdurrahman Segera Bebas, Pemerintah Bingung

"Jika ada yang menyebut Islam agama intoleran, itu salah. Sebab, Islam adalah agama penuh toleransi," ujar pentolan grup dangdut Soneta ini.
Dua Terduga Teroris di Malang Sudah Merencanakan Teror


Dua Terduga Teroris Jaringan Thamrin Dipindahkan ke Jakarta
Meski demikian, rentetan aksi terorisme yang diduga dilakukan oleh militan ISIS Indonesia itu sangat merugikan umat Islam. Sebab aksi itu dilakukan oleh segelintir orang yang mengatasnamakan Islam.


"Itu sangat merugikan Islam. Padahal Islam bukan teroris, Islam bukan intoleransi, tapi agama Islam benar-benar
rahmatan lilalamin
, " kata Rhoma.


Untuk menangkal pandangan miring tersebut, Rhoma mengaku akan memperjuangkannya melalu gerbong Partai Idaman yang sudah mulai tahap verifikasi di Kementerian Hukum dan HAM. Dia mengklaim partainya memiliki semangat pluralisme dan demokrasi.


"Lewat (Partai) Idaman, kita buktikan Islam bukan teroris," tegasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya