Kisah AKBP Untung Lumpuhkan Pelaku Bom Thamrin
Sabtu, 16 Januari 2016 - 13:30 WIB
Sumber :
- Lilis/ VIVA
VIVA.co.id
- Perwira menengah Pusdik Polair AKBP Untung Sangaji menceritakan kronologis, saat terjadi aksi terorisme di kawasan Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis kemarin. Saat itu, ia sedang duduk-duduk di salah satu tempat makan di daerah Sarinah.
"Dengar bunyi itu, kita lakukan tugas yang baik, sambil menunggu pasukan yang datang. Tetapi, ketika saya datang di pos polisi yang di depan, Pak Tamat (rekan Untung) sedang mengamankan mobil dan orang, ternyata ada korban," kata Untung dalam diskusi di Warung Daun, Jakarta, Sabtu 16 Januari 2016.
"Dihantam kaki oleh si Tamat. Saya hantam kepala dan dadanya. Bom jatuh. Dia dapat tembakan dari Tamat, tamat (tewas) si pelaku. Begitu saya hitung 1, 2, 3, 4, 5, tidak bunyi. Karena, ada bom yang lebih besar di punggungnya. Ini bahaya bagi saya dan yang lain," kata Untung.
Selanjutnya, ia mengambil tindakan penyelesaian. Ia pun menembak lagi kaki dan dada pelaku. Lalu, saat ada petugas datang, bom mulai diamankan. Ia mengatakan, pengamanan bom yang belum meledak perlu segera dilakukan, karena sangat berbahaya.
"Dari bom yang kecil, paku terbang sampai ke atas lantai dua Starbucks. Bagaimana kalau yang lebih besar. Untuk apa kita jadi polisi, kalau tidak berani," kata Untung.
Sebelumnya, terjadi pemboman bunuh diri di kawasan Sarinah, Thamrin. Tak hanya bom bunuh diri, pelaku terorisme juga melakukan aksi tembak menembak dengan polisi dan sejumlah peledakan lainnya. Akibat kejadian ini, jatuh korban luka dan meninggal dunia. (asp)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"Dihantam kaki oleh si Tamat. Saya hantam kepala dan dadanya. Bom jatuh. Dia dapat tembakan dari Tamat, tamat (tewas) si pelaku. Begitu saya hitung 1, 2, 3, 4, 5, tidak bunyi. Karena, ada bom yang lebih besar di punggungnya. Ini bahaya bagi saya dan yang lain," kata Untung.