Ini Curahan Hati Istri Pelaku Bom Sarinah

pelaku bom Thamrin
Sumber :
  • Kaskus
VIVA.co.id
- SM (31), tidak pernah menyangka bahwa suaminya, MA (40) menjadi salah satu terduga pelaku penyerangan di kawasan Sarinah Thamrin, Jakarta Pusat. Dia juga tak menyangka suaminya terlibat dalam jaringan ISIS.


Sepengetahuan dia, suaminya itu tidak pernah terlibat pelatihan militer, atau ikut dalam sebuah organisasi radikal.


"Enggak tahu saya. Tidak pernah, paling ikut pengajian saja dekat-dekat sini saja, itu juga seminggu sekali palingan,
ba'da
subuh," ujar SM kepada wartawan di rumahnya di Kampung Pesanggrahan, Meruya Utara, Kembangan, Jakarta Barat, Jumat 15 Januari 2016.


Siti juga membantah bila suaminya merakit bom di rumahnya itu. "Aduh, enggak ada itu. Lihat saja sendiri, rumahnya kosong begitu," katanya.


Satgas dari Polda Metro Jaya dan Densus 88 Polri menggeledah dan melakukan olah TKP dirumah MA pada Jumat 15 Januari 2016 malam. Di situ, polisi mengamankan bendera warna hitam bertulisan Arab, kabel-kabel, batere, accu, pisau sangkur dan lain-lain.


Tetapi, menurut Siti, polisi hanya mengambil jaket suaminya yang bermotif loreng.


"Sudah digeledah semalam, cuma ngambil baju loreng kayak tentara gitu warna hijau, sama dompet, dan handphone," lanjut Siti.


Diketahui, MA merupakan salah satu pelaku yang berduet dengan salah satu pelaku yang memakai topi, baju hitam, dan membawa tas bernama Afif. Mereka berdua menyerang anggota polisi dengan senjata api rakitan.
Eks Teroris: Akan Ada Teror ISIS Lebih Besar dari Thamrin


Eks Teroris Berfirasat ISIS Mau Bikin Teror Lagi di RI
Dari foto yang beredar di internet, MA, bahkan menembak seorang anggota polisi di bagian perutnya dari jarak dekat. Sementara itu, Afif tampak menembak polisi dan warga dari jarak jauh di tengah perempatan Jalan MH Thamrin. Bahkan, keduanya terpojokan dan tak sengaja meledakan bom hingga mereka tewas. (asp)

Pelaku Ledakan Bom Sarinah Dimakamkan di Indramayu
Aman Abdurahman alias Oman.

Aman Abdurrahman Segera Bebas, Pemerintah Bingung

Aman satu dari 68 narapidana yang masih kukuh pada ideologi radikal.

img_title
VIVA.co.id
18 Maret 2016