Kapolda Metro: Pelaku Bom Sarinah Jaringan ISIS

Komisaris Jenderal Polisi Tito Karnavian.
Sumber :
  • Bayu Januar/VIVA.co.id
VIVA.co.id - Kepala Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta Raya, Inspektur Jenderal Tito Karnavian, menyebut pelaku bom bunuh diri di mal Sarinah di Jakarta adalah jaringan kelompok teroris Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
Polri Teliti Ledakan Granat di Kampus Haluoleo di Kendari

“Kita (polisi) sedang mengejar jaringan pelaku, yaitu jaringan ISIS,” kata Karnavian dalam konferensi pers bersama Panglima TNI, Menko Polhukam, dan Sekretaris Kabinet di Istana Negara di Jakarta pada Kamis petang, 14 Januari 2016.
Ini Identitas Empat Korban Tewas Ledakan di Kampus Haluoleo

Karnavian, yang juga mantan personel Detasemen Khusus Antiteror 88, menjelaskan bahwa kelompok ISIS telah meluaskan jaringan mereka ke seluruh dunia, termasuk ke kawasan Asia Tenggara. Perluasan jaringan itu adalah perintah pemimpin mereka, Abu Bakar al-Baghdadi.
Ledakan Granat, Kampus Haluoleo Disterilkan

Menurutnya, ISIS pada masa awal kemunculannya memang hanya beroperasi di Irak dan Suriah. Mereka belakangan mengubah strategi dengan meluaskan jaringan dan mendirikan cabang-cabang di seluruh dunia: di Eropa, Afrika, Asia—termasuk Asia Tenggara.

“Khusus di Asia Tenggara Bahrun Naim, dia menjadi leader (pemimpin) ISIS di Asia Tenggara. Di Filipina sudah dideklarasikan,” katanya.

Para petinggi ISIS di Asia Tenggara, kata Karnavian, sedang bersaing memperebutkan pengaruh agar diakui layak memimpin. Maka, salah satu caranya, masing-masing yang bersaing melancarkan aksi teror. Bahrun Naim sudah memulai debutnya dengan meledakkan bom di Sarinah yang disebut paling besar.
Tim Gegana Polres Aceh Timur mengevakuasi temuan bom dengan bobot 10 kilogram, Rabu (10/8/2016). Diduga bom yang tertimbun di dalam tanah ini adalah sisa konflik Aceh bertahun-tahun lalu.

Bom Rakitan 10 Kg Sisa Konflik Aceh Ditemukan

Ditemukan terkubur dalam tanah.

img_title
VIVA.co.id
10 Agustus 2016