Nasir Abbas Curigai Jaringan Santoso di Bom Sarinah
Kamis, 14 Januari 2016 - 12:45 WIB
Sumber :
- VIVA.co.id/Ikhwan Yanuar
VIVA.co.id
- Sejumlah ledakan bom dan aksi baku tembak pecah di kawasan Sarinah Jalan MH Thamrin Jakarta Pusat, Kamis 14 Januari 2016. Pengamat terorisme dan mantan anggota Jemaah Islamiyah, Nasir Abbas mengatakan, teror ini sebagai upaya kelompok Islamic State of Iraq and Suriah (ISIS) di Indonesia untuk menegaskan keberadaan mereka.
"Ingin menunjukkan mereka sudah ada di sini, jangan lupa ancaman via Youtube sudah ada beberapa kali mereka layangkan, banyak pihak menyatakan itu hanya gertak sambal, tapi polisi bilang ini hal serius, dan ini yang terjadi sekarang," ujar Nasir dalam perbincangan dengan tvOne, Kamis, 14 Januari 2016.
Menurut Nasir, aksi ini meniru peristiwa serupa yang terjadi di Paris, Perancis beberapa waktu lalu, yaitu menyerang dengan menggunakan bom dan senjata pada beberapa lokasi yang berdekatan.
"Apa yang terjadi di Indonesia ini, setiap ada bom seperti bom gereja, bom Bali, mereka copy paste dari luar negeri. Makanya setelah Paris kita berdoa jangan sampai terjadi di sini, tapi ternyata terjadi juga," ujarnya menambahkan.
Nasir menilai, kelompok teroris yang menyerang kawasan Thamrin ini, dilakukan anggota jaringan Santoso di Poso, Sulawesi Tengah. Hal ini dilihat dari beberapa aksi mereka sebelumnya, yang menggunakan modus sama, yaitu menyerang dengan senjata dan bom, serta menjadikan polisi sebagai tergetnya.
Baca Juga :
Pelaku Bom di Jambi Berhasil Diringkus
"Saya yakin polisi jadi target mereka, makanya kalau tidak bisa di dalam ya berdekatan dengan pos polisi, dan itu bukan sesuatu yang baru," ujarnya menjelaskan.
Nasir mencurigai kelompok Santoso yang berada dibelakang aksi ini, karena sebelumnya mereka juga sudah menyatakan diri untuk bergabung dengan ISIS.
"Santoso itu sudah menyatakan baiat pada ISIS, ketika sudah menyatakan diri sebagai anggota ISIS, mereka arahnya atas nama ISIS."
(mus)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"Santoso itu sudah menyatakan baiat pada ISIS, ketika sudah menyatakan diri sebagai anggota ISIS, mereka arahnya atas nama ISIS."