PNS Cantik Surabaya Direkrut Ketua Gafatar Jawa Timur
Kamis, 14 Januari 2016 - 11:10 WIB
Sumber :
- VIVA.co.id/ Nur Faishal
VIVA.co.id
- Hilangnya Faradina Ilma (25), PNS cantik yang bekerja di Jawa Timur menjadi duka mendalam bagi orangtuanya di Semarang, Jawa Tengah. Mereka tidak menyangka bahwa putri pertamanya yang dikenal penurut dan cerdas bisa terjerumus mengikuti aliran sesat Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar).
"Fara anaknya baik dan selalu nurut dengan orangtua. Ia juga selalu berprestasi semenjak SD hingga kuliah," kata Nurul, ibu kandung Faradina di kediamannya, Kamis 14 Januari 2015.
Baca Juga :
Cara Polisi Jauhkan Warga dari Gafatar
Namun setelah lulus kuliah di tahun 2012, doktrin Gafatar itu ternyata masih melekat di pemikiran Fara. Ia bahkan menolak keras ikut seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di Jakarta dan Jawa Timur seperti yang disarankan orangtuanya.
"Semula ikut PNS enggak mau, debat dengan kita, tapi atas bimbingan, masukan dan pemahaman kami akhirnya mau," katanya.
Kedua orangtua Fara pun mengaku lega, karena Fara akhirnya setuju untuk ikut seleksi PNS di Jakarta dan Surabaya. Bahkan berkat kepandaiannya, gadis mungil ini bisa lolos seleksi PNS di dua kota tersebut.
Sampai akhirnya Fara lebih memilih mengambil kerja PNS di Surabaya dan indekos di Jalan Kebonsari Manunggal, Jambangan, Surabaya.
"Kami sebenarnya sudah lega karena Fara sudah jauh dari Gafatar setelah tinggal di Surabaya. Tapi ternyata juga masih diikuti oleh Gafatar hingga direkrut seperti ini, " kata Nurul.
Dara cantik ini diduga pergi bersama pentolan Gafatar Jawa Timur yakni Eko Siswandoyo, pria Jember berusia 31 tahun. "Eko ini Ketua Gafatar di Jatim yang merekrut Fara. Mereka sudah berhubungan dekat sejak Juli 2015 atau tepat saat puasa. Itu yang diceritakan oleh teman kosnya Fara," bebernya.
Terakhir kali orangtua Fara berkomunikasi dengan anaknya yakni pada 21 November 2015 kemarin. Saat itu, Fara masih sempat berkirim pesan singkat untuk menanyakan kabarnya.
"Tapi setelah itu tidak bisa dihubungi lagi sampai sekarang. Kami bahkan telah telusuri ke rumah Eko di Jember, tapi orangtuanya juga mengaku Eko udah lama tidak pulang, " kata dia. (ren)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Namun setelah lulus kuliah di tahun 2012, doktrin Gafatar itu ternyata masih melekat di pemikiran Fara. Ia bahkan menolak keras ikut seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di Jakarta dan Jawa Timur seperti yang disarankan orangtuanya.