Komplotan Perampok Emas 1 Kilogram Dibekuk
Rabu, 13 Januari 2016 - 13:56 WIB
Sumber :
- VIVA.co.id/Dwi Royanto
VIVA.co.id
- Komplotan perampok emas seberat satu kilogram di Cilacap, Jawa Tengah, dibekuk polisi. Dari enam pelaku, satu di antaranya ditembak mati karena melawan petugas.
Pelaku yang ditembak mati diketahui bernama Mudakir alias Warso (36 tahun) warga Muara Kelinci, Kabupaten Muara Musi Rawas, Lampung. Ia merupakan otak komplotan perampok sadis yang tak segan menembak korbannya menggunakan senjata api.
Lima pelaku lain masing-masing, Fajar Wiyoto (33), Sujiyanto alias Koplak (30), Suratno (45), Warso Edi Santoso (36) dan Sudarso alias Mbatuk (45).
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jateng, Kombes Pol Gagas Nugraha, mengatakan, penangkapan dilakukan pada 8 Januari 2015 di sebuah rumah di Kecamatan Todanan, Kabupaten Blora. Saat itu, mereka hendak merencanakan aksi perampokan toko emas di wilayah Purwodadi, Grobogan.
"Tapi, sebelum melakukan aksinya kembali, petugas sudah lebih dulu mengetahui keberadaan para pelaku. Karena melawan, satu pelaku terpaksa ditembak mati," ujar Gagas dalam gelar perkara di Mapolda Jateng, Rabu, 13 Januari 2015.
Menurut Gagas, komplotan spesialis perampok toko emas ini tergolong sadis dalam setiap aksinya. Tak segan mereka menembak korbannya. Dari pemeriksaan terhadap para pelaku, mereka sudah melancarkan aksinya di tujuh lokasi berbeda di Jawa Tengah, Kalimantan dan Jawa Timur.
Terakhir, aksi mereka merampok dua toko emas di pasar Sikanco, Nusawungu, Cilacap pada 25 November 2015. Di kawasan itu, mereka menggasak satu kilogram emas di dua toko emas Naga Putri dan Toko Emas Adil dan Bintang. Pelaku bahkan menembak tiga warga di lokasi yang merupakan satpam di lokasi kejadian.
Gagas menambahkan, saat ini pihaknya masih memburu tiga pelaku lainnya yang masih DPO. Polisi juga sudah mengamankan sejumlah barang bukti, berupa tiga pucuk senpi jenis revolver rakitan, dua pucuk senpi jeni FN, 50 butir amunisi, dua unit sepeda motor, 16 ponsel, 6 selongsong peluru, empat buah masker dan satu butir proyektil.
"Asal senjata menurut penyidikan berasal dari Kalimantan. Peluru juga diperoleh di Kalimantan," kata Gagas. (one)
Baca Juga :
VIDEO: Pria Nekat Rampas Mobil di Siang Bolong
Baca Juga :
Lagi, Koper Penumpang Pesawat Dibobol
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jateng, Kombes Pol Gagas Nugraha, mengatakan, penangkapan dilakukan pada 8 Januari 2015 di sebuah rumah di Kecamatan Todanan, Kabupaten Blora. Saat itu, mereka hendak merencanakan aksi perampokan toko emas di wilayah Purwodadi, Grobogan.
"Tapi, sebelum melakukan aksinya kembali, petugas sudah lebih dulu mengetahui keberadaan para pelaku. Karena melawan, satu pelaku terpaksa ditembak mati," ujar Gagas dalam gelar perkara di Mapolda Jateng, Rabu, 13 Januari 2015.
Menurut Gagas, komplotan spesialis perampok toko emas ini tergolong sadis dalam setiap aksinya. Tak segan mereka menembak korbannya. Dari pemeriksaan terhadap para pelaku, mereka sudah melancarkan aksinya di tujuh lokasi berbeda di Jawa Tengah, Kalimantan dan Jawa Timur.
Terakhir, aksi mereka merampok dua toko emas di pasar Sikanco, Nusawungu, Cilacap pada 25 November 2015. Di kawasan itu, mereka menggasak satu kilogram emas di dua toko emas Naga Putri dan Toko Emas Adil dan Bintang. Pelaku bahkan menembak tiga warga di lokasi yang merupakan satpam di lokasi kejadian.
Gagas menambahkan, saat ini pihaknya masih memburu tiga pelaku lainnya yang masih DPO. Polisi juga sudah mengamankan sejumlah barang bukti, berupa tiga pucuk senpi jenis revolver rakitan, dua pucuk senpi jeni FN, 50 butir amunisi, dua unit sepeda motor, 16 ponsel, 6 selongsong peluru, empat buah masker dan satu butir proyektil.
"Asal senjata menurut penyidikan berasal dari Kalimantan. Peluru juga diperoleh di Kalimantan," kata Gagas. (one)
Baca Juga :
Modus Baru Pencurian Rumah dengan Ketapel
Mereka menembakkan dulu ke sebuah rumah sebelum beraksi.
VIVA.co.id
8 Agustus 2016
Baca Juga :