Matahari Menuju Utara Katulistiwa, Bali Panas Menyengat

Wisata libur lebaran
Sumber :
  • ANTARA/Nyoman Budhiana
VIVA.co.id
Atasi Krisis Energi Harus dengan Kerja Lintas Sektoral
- Pulau Bali hingga pertengahan Januari 2016 belum memasuki musim penghujan. Di bulan Desember, hujan sempat mengguyur Pulau Dewata, namun dengan intensitas yang rendah.
Belasan Basis Militer AS Bisa Lenyap Akibat Perubahan Iklim

Selebihnya, hujan praktis tak pernah turun dan panas menyengat matahari menyinari daerah yang sohor dengan destinasi pariwisatanya itu.
Hujan Lebat, Bandara Adisutjipto Yogyakarta Ditutup


Kepala Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah III Denpasar I Wayan Suardana menjelaskan, pemicu terjadinya hujan di Bali adalah adanya pertemuan massa udara dari barat dan utara yang banyak mengandung air.

"Tidak munculnya secara konsisten tekanan udara yang signifikan di belahan bumi utara (Australia) ditarik ke arah barat. Maka hujan ke arah barat seperti Aceh dan daerah lainnya," kata Suardana, Rabu 13 Januari 2016.

Selain itu, masih berlangsungnya badai Elnino yang mempengaruhi curah hujan juga menjadi penyebab hujan belum juga turun. "Sejak awal sudah kita katakan awal penghujan akan mundur dan sifatnya di bawah normal," kata Suardana.

Kendati begitu, di dataran yang lebih tinggi seperti Bedugul dan sebagian Singaraja hujan sudah normal. "Hanya di bagian selatan seperti Denpasar, Kuta, Nusa Dua, lalu di beberapa kabupaten lainnya hujan masih di bawah normal," ujarnya.

Sementara itu, penyebab panas menyengat lantaran matahari tengah menuju ke arah utara khatulistiwa. "Aliran dan hujan sedikit sehingga terjadi komulatif panas. Panas menumpuk," jelas Suardana.

Ia memprediksi hujan akan membasahi Bali selatan di akhir Januari hingga Februari. "Perkiraannya di situ, tapi sifatnya masih di bawah normal," tutup Suardana.
Nyamuk gigit kulit manusia.

Waspada DBD, Nyamuk Tak Mempan Lagi Fogging

Perubahan iklim memicu perkembangan nyamuk jadi lebih banyak dan kuat

img_title
VIVA.co.id
6 Agustus 2016