Solusi Lumpur Panas Tomohon Belum Ditemukan
Senin, 11 Januari 2016 - 13:11 WIB
Sumber :
- VIVA.co.id/Agustinus Hari
VIVA.co.id
- Solusi penanganan kemunculan Sulawesi Utara masih belum ditemukan.
Meski diklaim tidak berbahaya, namun hingga kini sebab kemunculan lumpur panas di lima titik kawasaan pengeboran panas bumi Pertamina masih terus dikaji.
Meski diklaim tidak berbahaya, namun hingga kini sebab kemunculan lumpur panas di lima titik kawasaan pengeboran panas bumi Pertamina masih terus dikaji.
"Kami berharap semburan ini bukan terjadi karena fenomena alam, tetapi hanya terjadi oleh karena kesalahan teknis. Karena kalau hanya kesalahan teknis pastinya ada cara untuk dapat mengatasi akan semburan ini," kata Wali Kota Tomohon Sanny Parengkuan di lokasi lumpur panas, Senin 11 Januari 2016.
Sanny berharap warga setempat tetap waspada dengan dampak dari kemunculan lumpur panas tersebut. Sejauh ini, ia mengaku telah membentuk tim pemantau serupa seperti yang telah dibentuk Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Sulawesi utara untuk kejadian tersebut.
"Akan segera membentuk tim serupa yang nantinya bersama-sama untuk memantau lokasi semburan," ujarnya.
General Manager PT PGE Selvianus Patangke mengatakan sampai saat ini pihaknya terus berusaha untuk mengatasi semburan di beberapa titik yang ada. Ia mengklaim beberapa semburan saat ini sudah berhasil diatasi.
Proses yang dilakukan dengan pendinginan dan penyumbatan dengan semen di sumber semburan. "Nantinya ketika ada proses penyemenan, saat bersamaan akan ada pemadaman listrik sementara, setelah penyemenan akan dialirkan kembali sehingga unit 3 yang kapasitas kisaran 18 MW dari sumur PGE Lahendong akan beroperasi kembali usai proses penyemenan," terangnya.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"Kami berharap semburan ini bukan terjadi karena fenomena alam, tetapi hanya terjadi oleh karena kesalahan teknis. Karena kalau hanya kesalahan teknis pastinya ada cara untuk dapat mengatasi akan semburan ini," kata Wali Kota Tomohon Sanny Parengkuan di lokasi lumpur panas, Senin 11 Januari 2016.