Unair Dibobol Maling, Data Virus Hasil Penelitian Raib
Kamis, 7 Januari 2016 - 20:19 WIB
Sumber :
- theurbn.com
VIVA.co.id - Aksi pencurian terjadi di kampus Universitas Airlangga (Unair), Surabaya, tepatnya di Ruang Laboratorium Influenza, Gedung Institute of Tropical Disease (Lembaga Penyakit Tropis), Kampus C Unair, pada Selasa malam, 5 Januari 2016. Pelaku hanya mencuri data hasil penelitian yang terdapat dalam tiga unit laptop.
Baca Juga :
VIDEO: Pria Nekat Rampas Mobil di Siang Bolong
Rektor Unair, Muhammad Nasih mengatakan, kejanggalan lainnya dalam pencurian itu adalah tidak terekamnya pelaku di kamera pengawas (CCTV) di ruangan itu. Dia menduga kasus itu bukan kasus pencurian biasa. “Kemungkinan ada motif lainnya, karena tidak memilih benda lainnya yang ada di laboratorium yang nilainya sampai ratusan juta rupiah,” ujarnya di Surabaya, Kamis, 7 Januari 2016.
Baca Juga :
Lagi, Koper Penumpang Pesawat Dibobol
Nasih menjelaskan, data yang hilang itu adalah data hasil penelitian tentang penyakit infeksi, dan virus. Tepatnya penelitian yang dikembangkan seorang profesor asal Jepang, Shimidzu. "Jadi riset tentang virus Avian Influenza itu merupakan hasil kerja sama dengan Unair selama empat tahun," ujarnya menambahkan.
Kepala Unit Reserse Kriminil Polsek Mulyorejo, Ajun Komisaris Polisi Nanang Efendi, mengatakan, polisi hanya mendapatkan keterangan dari seorang saksi, yang juga seorang petugas keamanan, Surip. Surip menjelaskan, saat itu ada orang yang dicurigai sebagai pelaku masuk ke laboratorium.
Orang itu mengaku kepada Surip sebagai suruhan Yadi, merupakan petugas laboratorium. ”Karena mengaku disuruh Yadi, akhirnya sama Surip diizinkan juga,” ujarnya.
Tak lama kemudian, orang itu keluar dan menuju ke UGD Rumah Sakit Pendidikan Unair. Karena curiga, Surip kemudian melaporkannya kepada Yadi. Yadi merasa tidak menyuruh siapa pun untuk mengambil barang di laboratorium. “Mereka pun mendatangi lokasi. Tapi saat tiba di lokasi, ternyata pintunya terbuka, dan ada barang yang hilang,” ujar Nanang.
Nanang belum bisa memberikan kesimpulan terkait kasus itu. “Karena kami masih akan melakukan penyelidikan terlebih dahulu,” katanya.
(mus)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Orang itu mengaku kepada Surip sebagai suruhan Yadi, merupakan petugas laboratorium. ”Karena mengaku disuruh Yadi, akhirnya sama Surip diizinkan juga,” ujarnya.