Tipu-tipu Pembunuh Engeline Usai Kubur Jasad di Kandang Ayam
VIVA.co.id - Ada berbagai upaya yang dilakukan terdakwa pembunuh Engelina, Margriet kala bocah itu dinyatakan hilang pada 16 Mei 2015. Salah satunya adalah melakukan pencarian.
Hal lainnya adalah menghubungi paranormal, alias dukun. Hal itu disampaikan sahabat Margriet, yang menjadi saksi di Pengadilan Negeri (PN) Denpasar dalam sidang lanjutan pembunuhan Engeline dengan terdakwa Margriet Christina Megawe.
Rohanna mengaku tiga kali mengikuti pencarian Engeline. Pertama kali ikut pencarian, ketika Margriet mendapat laporan ditemukan anak kecil di Kuta.
"Katanya, ada anak kecil lagi makan di warung lalapan di Kuta. Saya ikut dalam pencarian itu," kata Rohanna, Senin 4 Januari 2016.
Namun, usahanya nihil. Pencarian Engeline tak membuahkan hasil. "(Pencarian Engeline) tidak berhasil, karena di Kuta tidak ada warung lalapan," kata Rohanna sambil terkekeh.
Pada hari berikutnya, Margriet mengaku kepada Rohanna hendak mencari Engeline ke Singaraja, Kabupaten Buleleng. Margriet, sambung Rohanna, mendapat telepon dari rumah sakit di Singaraja.
"Dikabarkan katanya ada anak kecil ditemukan di dalam jurang. Anak kecil itu di rumah sakit mau dioperasi. Saya mau ikut ke sana mencari Engeline," terang Rohanna.
Namun, pencarian itu urung dilakukan. Sebab, polisi menelepon ke rumah sakit di Singaraja. "Katanya tidak ada anak kecil yang mau dioperasi di sana. Itu telepon bohong kata polisi," ucapnya.
Pada satu ketika, Rohanna juga diminta tak ikut dalam pencarian Engeline. Kala itu, Rohanna hendak ikut berinisiatif mencari Engeline. "Kata Margriet tidak usah cari, karena sudah dicari oleh Agus (Tay Hamba May)," ujar Rohanna.
Rohanna mengaku kecewa dengan sahabatnya tersebut, manakala ternyata Engeline ditemukan di halaman belakang rumah Margriet dekat kandang ayam. "Jelas saya kecewa dengan Margriet, karena Engeline ternyata sudah meninggal di rumahnya sendiri," kata Rohanna. (asp)