Saling Menguatkan Setahun Setelah Tragedi AirAsia
- VIVA.co.id/Tudji Martudji
VIVA.co.id - Presiden Direktur AirAsia Indonesia, Sunu Widyatmoko, mengapresiasi pertemuan keluarga korban penumpang pesawat AirAsia QZ8501, yang berkumpul dan berdoa bagi korban. Pertemuan itu dilakukan secara tertutup di Gedung Mahameru, Polda Jawa Timur, Senin 28 Desember 2015.
"Kita (AirAsia) mengapresiasi pertemuan para keluarga di tempat ini, cukup baik. Untuk selanjutnya, kita belum tahu," kata Sunu Widyatmoko usai mengikuti pertemuan tertutup, di Mapolda Jawa Timur, Senin 28 Desember 2015.
Sementara, salah seorang keluarga korban Imam Sampoerno, menyambut baik pertemuan antarkeluarga korban, untuk mengenang satu tahun insiden AirAsia, seraya memberikan doa.
Ayah dari korban penumpang pesawat bernama Donna Sampoerno asal Probolinggo dan Boby asal Malang, tersebut juga mengaku ikhlas atas kepergian keluarga mereka.
"Pertemuan, berkumpul dan mengirim doa seperti menurut saya cukup baik," ucap Imam.
Dia mengaku bersyukur, seluruh anggota keluarganya sudah ditemukan, yaitu pasangan suami isteri tersebut dan cucu perempuannya yang saat itu kelas 6 sekolah dasar.
"Alhamdulillah, semua keluarga saya bisa ditemukan dan dimakamkan di Malang," tambahnya.
Untuk santunan asuransi juga telah diterima, masing-masing sebesar Rp1,2 miliar. "Asuransi lancar, semua sudah kita terima," kata dia.
Soal pertemuan dengan para keluarga korban lainnya, dia mengatakan untuk saling memberikan semangat, agar tetap mendapat ketabahan.
"Pertemuan seperti ini sangat baik, untuk memberikan kekuatan saling tabah, dan lapang dada. Untuk selanjutnya, saya belum tahu, apakah akan digelar rutin," katanya.
Makin erat
Setelah peristiwa nahas yang menimpa keluarganya dan penumpang lainnya dalam pesawat yang terbang pagi hari 28 Desember 2014, dari Surabaya tujuan Singapura, dia mengaku semakin erat dengan keluarga korban lainnya.
Mereka, selalu saling kontak, saling berbagi termasuk informasi dan saling menguatkan.
"Kita terus kontak, bahkan dulu setelah peristiwa ada grup WA (WhatsApp— red). Tujuannya, saling kontak dan saling menguatkan," jelasnya.
Ditanya soal musibah AirAsia apakah mengalami musibah karena cuaca buruk atau akibat bagian fungsi pesawat yang tidak bekerja dengan baik, dia mengatakan tidak mempersoalkan.
"Tidak masalah, karena menurut saya AirAsia telah dengan sepenuh hati, dan penanganan yang baik telah dilakukan, sejak awal musibah dan sampai saat ini. Selesai dari sini, Kita langsung dibawa ke hotel, itu salah satunya, maaf saya tidak memuji AirAsia," ujarnya.
Pertemuan tertutup yang dilakukan keluarga tersebut berakhir pukul 16.00 WIB dibarengi dengan turunnya hujan deras.
Dikatakan, di antaranya yang hadir, dari Basarnas, Kapolda Jawa Timur diwakili Dr Budiyono, dan dari AirAsia diwaliki Sunu Widyatmoko, juga Datuk Komaruddin Maranok, pendiri AirAsia.