Hujan dan Angin Kencang Iringi Setahun Tragedi Air Asia

Sumber :
  • ANTARA FOTO/Prasetyo Utomo

VIVA.co.id - Hujan dan angin kencang mengiringi peringatan setahun tragedi jatuhnya pesawat Air Asia QZ8501 di Markas Polda Jatim di Surabaya, Senin, 28 Desember 2015. Beberapa pohon di taman Polda tumbang.

Mendung hitam menggelayut di langit Surabaya sekitar pukul 14.00 WIB, satu jam setelah acara peringatan dimulai. Selain keluarga korban, Chief Executive Officer (CEO) Air Asia, Tony Hernandes, Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas), Marsekal Madya TNI FHB Soelistyo, Kepala Polda Jatim, Irjen Pol Anton Setiadji, dan Wali Kota Surabaya terpilih, Tri Rismaharini, juga hadir.

Beberapa saat kemudian, hujan deras turun mengguyur di kawasan Mapolda Jatim di Jalan A Yani Surabaya. Tak lama kemudian angin kencang mengiringi. Sejumlah dahan pohon beterbangan terbawa angin. Tenda di masjid dan milik Satsabhara juga ambruk. Hingga acara selesai, hujan masih mengguyur.

Kepala Basarnas, Bambang Soelistyo, mengapresiasi kegiatan peringatan tragedi Air Asia yang diinisiasi maskapai ini.

"Bagi keluarga korban saya minta agar tidak sedih dan mengambil hikmah dari peristiwa ini," kata Soelistyo usai acara.

Peristiwa jatuhnya pesawat Air Asia QZ8501 terjadi pada 28 Desember 2014. Pesawat rute Surabaya-Singapura itu hilang kontak sesaat setelah lepas landar dari Bandara Internasional Juanda Surabaya. Ternyata, pesawat jatuh di perairan Kalimantan. Semua penumpang, termasuk kru pesawat, ditemukan tak selamat.

AirAsia Tawarkan Tiket Rp299 Ribu ke Malaysia