Beredar Terompet Tahun Baru dari Alquran di Kendal

Senin, 28 Desember 2015 - 13:55 WIB
Oleh :
Penjual Terompet Jelang Perayaan Tahun Baru
Penjual Terompet Jelang Perayaan Tahun Baru
Sumber :
  • VIVAnews/Ikhwan Yanuar
Photo Mini 1
VIVA.co.id -
Jelang perayaan Tahun Baru 2015, sejumlah atribut seperti terompet dan aksesoris lain mulai ramai diminati masyarakat.


Namun, kejadian mencengangkan terjadi di Kabupaten Kendal, Jawa Tengah. Di kota ini beredar ratusan terompet yang diduga berbahan dasar kertas Alquran dan dijual di pasaran.


Berdasarkan informasi yang dihimpun
VIVA co.id,
kejadian mencengangkan itu kali pertama diketahui pada Minggu, 27 Desember 2015, pukul 16.00 WIB.

Mulanya, temuan itu dilaporkan oleh seorang tokoh agama di wilayah Kebondalem, Kabupaten Kendal.


Laporan itu menyatakan bahwa ada satu Mini Market Alfamart di Kebondalem menjual terompet yang terbuat dari sampul Alquran. Sampul itu berwana hijau bertuliskan Kementerian Agama RI tahun 2013 dan sebuah kaligrafi Arab bertuliskan lafaz Alquran.
Baca Juga :
Penghapal Alquran Diistimewakan di Universitas Malikussaleh


Baca Juga :
Terompet Kertas Alquran Dikhawatirkan Picu Konflik
Kepala Kepolisian Daerah Jawa Tengah, Inspektur Jenderal Nur Ali, menyatakan sedang mendalami adanya dugaan penjualan terompet berbahan kertas Alquran itu. Kasus itu kini ditangani oleh Kepolisian Resort Kendal tersebut.

Baca Juga :
Awas, Terompet Bisa Menyebarkan Virus dan Penyakit Berbahaya

"Sedang kami dalami. Mudah-mudahan cepat selesai," kata Nur Ali saat dikonfirmasi di Semarang, Jawa Tengah, Senin, 27 Desember 2015.


Meski demikian, Nur Ali tidak bisa menjelasakan detail kasus yang tergolong sangat sensitif tersebut. Ia berharap, penanganan kasus itu bisa segera diselesaikan.


"Yang jelas sedang didalami. Mudah-mudahan cepat selesai ya," kata Nur Ali.


Terkait detail penanganan kasus itu, Kapolres Kendal, AKBP Widi Atmoko, belum dapat memberikan keterangan resmi. Saat dikonfirmasi melalui ponsel, yang bersangkutan tidak menjawab. (one)


Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Meski demikian, Nur Ali tidak bisa menjelasakan detail kasus yang tergolong sangat sensitif tersebut. Ia berharap, penanganan kasus itu bisa segera diselesaikan.
Halaman Selanjutnya